25.4 C
Jakarta
Sabtu, April 19, 2025
spot_img

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

AMPHURI Sumbagsel Desak Pemerintah Kembalikan Status Internasional Bandara SMB II Palembang

Warta In | Palembang – Asosiasi Muslim Penyelenggara Umrah dan Pariwisata (AMPHURI) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mendesak pemerintah untuk segera mengembalikan status Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang sebagai bandara internasional. Desakan ini disampaikan langsung oleh Ketua DPD AMPHURI Sumbagsel, Kuswariansyah, yang menegaskan bahwa status internasional sangat krusial bagi kelancaran bisnis perjalanan umrah dan pariwisata di wilayah Sumbagsel.

Dampak Penurunan Status Bandara

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2024 yang diberlakukan sejak 2 April 2024 mengubah status Bandara SMB II menjadi bandara domestik, dengan menutup penerbangan internasional langsung dari Palembang. Hal ini berdampak signifikan terhadap industri perjalanan haji dan umrah serta sektor pariwisata di Sumatera Selatan.

Menurut Kuswariansyah, perubahan status ini menghambat perjalanan ibadah jamaah umrah dari wilayah Sumbagsel. Ia menekankan bahwa pengembalian status internasional akan sangat membantu efisiensi perjalanan jamaah, serta menekan biaya operasional yang selama ini cukup tinggi.

“Dengan status bandara internasional, perjalanan jamaah umrah akan lebih efisien, biaya operasional dapat ditekan, dan tentunya menguntungkan bagi calon jamaah serta pelaku bisnis perjalanan haji dan umrah di Sumatera Selatan,” ujarnya.

Dorongan untuk Pemerintah dan DPRD

AMPHURI Sumbagsel telah menyampaikan aspirasi ini kepada Ketua DPRD Sumatera Selatan. Kuswariansyah berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengembalikan status Bandara SMB II menjadi internasional.

“Kami percaya pemerintah dan DPRD dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mendukung pengembalian status internasional ini. Kami sudah mengajukan laporan dan keluhan resmi terkait dampak penurunan status bandara ini,” tegasnya.

Potensi Ekonomi dan Pariwisata

Kuswariansyah menambahkan bahwa Bandara SMB II berpotensi menjadi pintu gerbang utama bagi calon jamaah umrah dari wilayah sekitar seperti Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Selain itu, status internasional akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Sumatera Selatan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik maupun asing.

“Potensinya sangat besar untuk mendongkrak perekonomian Sumsel. Dengan status internasional, Bandara SMB II bisa menjadi pusat transit utama bagi jamaah umrah dari berbagai daerah,” katanya.

Saat ini, penerbangan umrah dari Palembang ke Jeddah atau Madinah masih menggunakan sistem charter flight oleh satu maskapai. Hal ini menimbulkan risiko monopoli harga, yang berakibat pada mahalnya tiket perjalanan.

Harapan untuk Penerbangan Reguler

Irawan, Manager YK Madira Travel dan Umroh yang juga anggota AMPHURI Sumbagsel serta Asita, menegaskan bahwa kondisi ini menyebabkan harga tiket umrah tetap tinggi karena hanya didominasi oleh satu maskapai.

“Jika Bandara SMB II kembali menjadi bandara internasional, diharapkan akan ada penerbangan reguler umrah internasional dari Palembang yang bisa terkoneksi ke Arab Saudi, maupun transit melalui Kuala Lumpur dan Singapura. Hal ini juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Palembang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Irawan menekankan dengan kondisi saat ini charter flight sangat berpengaruh terhadap biaya tiket umrah yang tinggi, serta minimnya variasi pilihan penerbangan bagi jamaah umrah dan wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Dengan penerbangan reguler, biaya tiket bisa lebih kompetitif dan pilihan maskapai lebih bervariasi, sehingga jamaah dan wisatawan mendapatkan layanan terbaik,” pungkasnya. (dkd)

Berita Terkait