32.3 C
Jakarta
Jumat, November 21, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Pelatihan Pembuatan Hidroponik untuk Budidaya Markisa di KWT Kirai Emas 12, Depok, Jawa Barat

Depok, Jawa Barat – 14 September 2025. Universitas Pamulang, sebagai bagian dari program pemberdayaan perempuan tani, tim Pengabdian kepada Masyarakat yang dipimpin oleh Dr. Denok Sunarsi, MM, bersama Dr. Ir. Hamsinah, dan Dede Supiyan, S.Kom., M.Kom., menyelenggarakan pelatihan pembuatan hidroponik untuk budidaya markisa di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kirai Emas 12. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru dalam memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha tani anggota KWT.
Acara ini menghadirkan narasumber Heru Widiyarto, seorang ahli hidroponik, yang membagikan teknik-teknik dasar dan cara pembuatan sistem hidroponik yang efisien. Heru menjelaskan kepada para peserta mengenai keuntungan menggunakan sistem hidroponik dalam budidaya markisa, seperti penghematan lahan, penggunaan air yang lebih efisien, serta hasil yang lebih maksimal meski dengan keterbatasan lahan.
“Dengan menggunakan sistem hidroponik, kita dapat menanam markisa di lahan yang terbatas, bahkan dalam kondisi lingkungan yang tidak mendukung seperti tanah yang kurang subur. Ini adalah solusi yang tepat bagi kelompok tani yang ingin meningkatkan hasil pertanian dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Heru Widiyarto saat sesi pelatihan.
Para anggota KWT Kirai Emas 12 menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti sesi praktikum, di mana mereka langsung mencoba membuat sistem hidroponik sederhana untuk budidaya markisa. Sistem ini diharapkan dapat membantu anggota KWT untuk meningkatkan hasil panen markisa mereka, meskipun di lahan yang terbatas, serta menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
Ketua KWT Kirai Emas 12, Wiwin Puspitasari, menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini. “Dengan adanya pelatihan hidroponik ini, kami semakin percaya diri dalam mengembangkan budidaya markisa yang lebih efisien. Kami berharap dapat memanfaatkan ilmu ini untuk meningkatkan produksi dan kualitas markisa, sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Wiwin.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya tim Pengabdian kepada Masyarakat untuk memberdayakan perempuan tani dengan memberikan akses terhadap teknologi pertanian modern. Melalui program ini, diharapkan anggota KWT Kirai Emas 12 tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis dalam budidaya markisa, tetapi juga memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai keberlanjutan pertanian yang berbasis teknologi.
Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam hal peningkatan kualitas pertanian, pengurangan kemiskinan, dan pemberdayaan perempuan. Diharapkan dengan penerapan sistem hidroponik, para petani perempuan di KWT Kirai Emas 12 dapat meningkatkan pendapatan mereka serta memperkuat ketahanan pangan lokal.
Dengan semakin berkembangnya keterampilan anggota KWT dalam teknologi pertanian modern seperti hidroponik, diharapkan program ini dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik bagi mereka dan memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitar.

Berita Terkait

Politisi versus Akademisi

0

Perjuangan Kebudayaan

0