27.2 C
Jakarta
Selasa, September 30, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Gubernur Banten Tegaskan Pentingnya Seren Taun sebagai Warisan Budaya dan Ketahanan Pangan

Wartain Banten | Pemerintahan | 29 September 2025  —  Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan bahwa tradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang bukan sekadar ritual budaya tahunan, tetapi juga merupakan simbol ketahanan pangan dan bentuk nyata dari pelestarian kearifan lokal yang harus dijaga bersama.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur saat menghadiri Sarasehan Seren Taun Kasepuhan Cisungsang yang digelar di Balai Imah Gede, Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Minggu (28/9/2025).

“Pemerintah Provinsi Banten memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat adat Cisungsang dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal,” ujarnya.

Menurut Gubernur, nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi ini perlu mendapat perhatian dan apresiasi dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat. Ia menilai masyarakat adat Cisungsang telah menjadi contoh bagaimana budaya dan keberlanjutan bisa berjalan berdampingan.

“Pemerintah Provinsi Banten memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat adat Cisungsang dalam menjaga dan melestarikan tradisi yang memiliki nilai luhur seperti Seren Taun,” lanjutnya.

Andra Soni juga berharap Seren Taun, bersama dengan dua tradisi penting Banten lainnya, Seba Baduy dan Gebrak Ngadu Bedug, dapat masuk dalam 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tahun ini, Seren Taun kembali terpilih sebagai salah satu dari 110 KEN 2025, yang merupakan pengakuan penting terhadap kekayaan budaya lokal.

“Tahun ini kita patut berbangga karena Seren Taun kembali masuk dalam Karisma Event Nusantara,” tambah Andra Soni.

Menurut Gubernur, pemerintah Banten memiliki banyak ruang untuk mempromosikan pariwisata, bukan hanya Seren Taun. Banyak program prioritas lainnya, seperti Program Sekolah Gratis, Dana Bantuan Desa, Program Bangun Jalan Desa Sejahtera, dan Jalan Usaha Tani, juga mendukung pertumbuhan pariwisata. Semua ini mencakup pemanfaatan potensi alam untuk kesejahteraan masyarakat.

“Saya merasa bangga hadir di sini,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Abah Usep Suyatma, Ketua Adat Kasepuhan Cisungsang, Kasepuhan Cisungsang berdiri sejak 671 tahun lalu dan merupakan keturunan kelima dari pemangku adat.  Masyarakat adat menerima pengakuan pemerintah karena kehadiran gubernur dan kepala daerah.

“Kehadiran bapak-bapak menjadikan kami merasa punya pemimpin,” ucapnya.

Sebagaimana dijelaskan oleh abah Usep, Kasepuhan Cisungsang memiliki perangkat adat yang digunakan secara turun-temurun.  Di antaranya adalah pagerkolot untuk keamanan, paraji untuk membantu kelahiran, penghulu untuk pernikahan, bengkong untuk khitan, dan orang yang mahir membuat golok, cangkul, dan alat lainnya.  Kasepuhan Cisungsang memiliki luas 6.177 hektare dan terdiri dari sepuluh desa.

“Ada lima kasepuhan induk di Banten Selatan, yakni Kasepuhan Bayah, Citorek, Cicarucub, Cisungsang, dan Pancer Pangawinan,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya berharap Seren Taun Cisungsang masuk dalam 10 besar Karisma Event Nusantara.  Ia mendorong semua pihak untuk bekerja sama dan bekerja sama untuk membangun Kabupaten Lebak.

“Kita berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun Kabupaten Lebak,” kata Hasbi.

Usai sarasehan, Gubernur Banten Andra Soni, bersama dengan Ketua TP PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Soni, memberikan bantuan sebanyak 500 paket sembako kepada masyarakat. Sekretaris Daerah Pemprov Banten Deden Apriandhi, Ketua TP PKK Kabupaten Lebak Belia Hasbi Jayabaya, Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Nunung Syaifuddin, Komandan Korem 064 Maulana Yusuf Brigjen TNI Edi Saputra, Direktur KMA Kementerian Kebudayaan Syamsul Hadi, Sekretaris Deputi Pengembangan Penyelenggaraan Event Kementerian Pariwisata Nova Arisma, dan para pemangku adat semuanya hadir dalam sarasehan tersebut.

Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Banten, diharapkan Seren Taun tidak hanya menjadi agenda budaya lokal, tetapi juga bisa mendunia sebagai contoh praktik pelestarian budaya yang mendukung pembangunan berkelanjutan.(WartainBanten)

Berita Terkait

Iskandar Z Sitanggang
Iskandar Z Sitanggang
Pakar Bisnis, Pendidikan dan Hukum