27.9 C
Jakarta
Kamis, Oktober 2, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Diduga Lihat Teman Sekolah Berkelahi, 27 Siswa/i MTsN.1 Talang Ubi di Skorsing Selama Satu Minggu

Sumatra Selatan Kab.PALi

Warta.in

PALI – Menskor siswa dari sekolah sering kali dilakukan oleh pihak sekolah sebagai bentuk penegakkan di siplin sekolah, namun hal itu bisa juga berakibat buruk bagi siswa itu sendiri, seperti rusaknya mentalitas pada siswa.Seperti yang dialami oleh 27 orang siswa-siswi sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

 

Pasalnya 27 orang siswa-siswi tersebut diskorsing oleh pihak sekolah selama satu minggu, diduga akibat menyaksikan kejadian perkelahian sesama siswi yang terjadi diluar sekolah pada selasa, 23 september 2025.

Diketahui media ini, siswi yang terlibat perkelahian tersebut berinisial “S” dan “A”, yang sama-sama duduk dibangku kelas IX MTs Negeri 1 Talang Ubi Kabupaten PALI.

Kejadian tersebut bermula A menutup pintu yang menyebabkan jari kelingking S terjepit. Merasa tak terima tangannya terjepit S melontarkan kata-kata yang membuat A merasa tersinggung, hingga terjadinya percekcokan antara keduanya yang berujung perkelahian diluar sekolah pada saat pulang sekolah di dekat walet jalan lingkar polres menuju talang nanas.

Menurut keterangan salah satu siswa yang menyaksikan kejadian tersebut, siswi berinisial S mengalami pingsan dan langsung dibawa ke RSUD Anwar Mahakil Talang Ubi Pendopo.

Atas peristiwa itu, orang tua S selaku korban, melaporkan kejadian itu ke Polres PALI. Untuk menindaklanjuti kasus yang menimpah anaknya.

Sementara pihak sekolah MTs Negeri 1 Talang Ubi, setelah mengetahui peristiwa tersebut, langsung melakukan rapat dan memberikan sanksi kepada 27 orang siswa-siswi yang diduga terlibat pada peristiwa perkelahian anatar S dan A, dengan mengeluarkan surat sanksi Skorsing selama 1 minggu, yang ditandatangani kepala sekolah dan waka kesiswaan MTsN 1 Talang Ubi, pada senin, 29 September 2025.

Merasa anaknya dirugikan, beberapa orang tua wali siswa mempertanyakan hal ini kepihak sekolah, namun tidak mendapatkan jawaban yang menguntungkan bagi siswa. Bahakan salah satu orang tua siswa mengaku dengan dikeluarkannya surat skorsing tersebut akan berakibat buruk bagi siswa, terutama terhadap mentalitasnya, dan jelasnya ketinggalan mata pelajarannya.

“Aku susah ngape sangkan anak ku diskor dari sekolah, sementara die dak ikut-ikutan dalam peristiwa itu, die nak main ketempat kawannye didekat SMP 9, dak sengaje nyingok wang berkelahi, yang merupakan kakak kelasnya, lantas dijadikan korban skorsing oleh pihak sekolah.” ujar Paina salah satu wali siswa

Senanda dengan orang tuanya, siswa yang mendapat sanksi skorsing dari pihak sekolah mengaku jika dirinya tidak ada niat untuk melihat dan tidak mengetahui jika ada perkelahian tersebut.

“Aku idak tau nia kalo ade wang berkelahi disitu, aku berniat nak main samo kawan aku yang rumahnyo didekat SMP 9 itu.” Ujar SA salah satu siswa.

Sanksi skorsing yang menimpah 27 orang siswa

Ini, para orang tua berharap pihak sekolah memberikan kebijakan untuk menarik kembali sanksi tersebut, agar tidak terjadi hal buruk terhadap anak-anaknya,

Menindaklanjuti hal tersebut, media ini langsung mendatangi sekolah yang berada di handayani untuk meminta keterangan dan meminta pihak sekolah untuk memenihi harapan para orang tua, namun pihak sekolah tidak memberikan keringanan atau solusi sedikitpun.

Kepala sekolah melalui waka kesiswaannya hanya memberikan jawaban, “jika kasus ini telah diambil alih oleh pihak kepolisian”, untuk sanksi skorsing tetap diberikan hingga masa yang telah ditentukan.

Pihak sekolah hanya berharap jika sanksi yang diberikan akan memberikan efek jerah terhadap siswa yang melanggar, namun hal ini dipandnag tidak menjamin hal ini tidak terulang lagi, jika tidak ada kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua.

Pihak sekolah dinilai kurangnya komunikais dengan para orang tua siswa, dan kurangnya pengawasan terhadap siswa.

(Team/Red)

Berita Terkait