25.6 C
Jakarta
Kamis, Oktober 30, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Budaya Antikorupsi Jadi Strategi Pemprov Banten Perkuat UMKM

Wartain Banten | Pemerintahan | 17 Oktober 2025  — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus mendorong peningkatan daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui penanaman nilai-nilai integritas dan budaya antikorupsi dalam aktivitas bisnis. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun ekosistem usaha yang bersih dan berkelanjutan.

Langkah konkret tersebut diwujudkan melalui kegiatan bertajuk “Implementasi Strategi Bersaing UMKM Melalui Budaya Antikorupsi”, yang digelar di Aula Lantai 3 Inspektorat Provinsi Banten, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan pelaku UMKM, penyuluh antikorupsi, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah di lingkungan Pemprov Banten.

Sekretaris Inspektorat sekaligus Ketua Forum Penyuluh Antikorupsi (FORPAK) Provinsi Banten, Ratu Syafitri Muhayati, menekankan pentingnya integritas sebagai fondasi dalam menjalankan usaha. Ia juga mengapresiasi kolaborasi lintas sektor, khususnya kerja sama antara Inspektorat, FORPAK, dan Dinas Koperasi dan UMKM.

“Usaha yang luar biasa juga dari Dinas Koperasi. Terima kasih sudah bekerja sama dengan Inspektorat dan FORPAK Provinsi Banten. Kolaborasi ini membuktikan bahwa semangat antikorupsi bisa dimulai dari dunia usaha,” ujar Syafitri.

Ia juga menyatakan bahwa budaya anti-korupsi sangat penting untuk membangun UMKM yang tangguh, berkelanjutan, dan dipercaya masyarakat.  Menurutnya, bisnis yang tetap jujur akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari perusahaan dan lembaga keuangan.

“Integritas adalah modal utama. Dengan kejujuran dan tanggung jawab, pelaku usaha bisa bertumbuh tanpa takut kehilangan kepercayaan publik,” lanjutnya.

Pemprov Banten juga berkomitmen untuk memperluas kesadaran antikorupsi di seluruh masyarakat.  Orang percaya bahwa budaya integritas adalah kunci untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah.

“Kami ingin menanamkan pesan bahwa membangun usaha yang sukses harus dimulai dari kejujuran. Integritas bukan hanya nilai moral, tetapi juga strategi bisnis untuk bertahan di tengah tantangan ekonomi,” tutup Fitri.

Nenong Fauziah Dasuki, seorang aktivis antikorupsi, hadir dalam kesempatan itu dan menekankan betapa pentingnya bagi pelaku UMKM untuk memperoleh nilai-nilai antikorupsi sejak dini.  Ia mengatakan bahwa integritas bukan hanya mencegah hal-hal yang tidak sesuai dengan standar, tetapi juga membentuk sifat wirausaha yang setia dan profesional.

Sementara itu, Liza Mumtazah Damarwulan, seorang akademisi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), memberikan penjelasan tentang cara membangun daya saing melalui prinsip antikorupsi.

“Integritas adalah strategi bisnis. UMKM yang transparan, jujur, dan akuntabel akan lebih dipercaya oleh pasar dan memiliki ketahanan yang lebih kuat,” ungkap Liza.

Antara bulan September dan Oktober 2025, FORPAK dan Inspektorat Provinsi Banten melaksanakan Hakordia 2025 dan peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 Provinsi Banten.

Selama waktu tersebut, FORPAK telah melakukan berbagai aktivitas di delapan kabupaten kota. Ini termasuk memberikan pelatihan budaya antikorupsi kepada komunitas bisnis, sekolah, dan pesantren.  Ribuan peserta, termasuk guru, siswa, dan pelaku UMKM, aktif berpartisipasi.(WartainBanten)

Berita Terkait

Iskandar Z Sitanggang
Iskandar Z Sitanggang
Pakar Bisnis, Pendidikan dan Hukum