Warta.in-Mukomuko, Bengkulu.
Kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Najamudin, ke Kabupaten Mukomuko kembali menuai sorotan tajam.
Kali ini, Lembaga Pengawasan dan Kebijakan Publik (LP-KPK) menilai gaya blusukan Najamudin yang sempat menghebohkan karena menelpon langsung sejumlah menteri saat bertemu kepala daerah, hanyalah pertunjukan pencitraan tanpa arah dan manfaat konkret bagi masyarakat.
Dalam pertemuannya dengan Gubernur Bengkulu dan Bupati Mukomuko, Najamudin dikabarkan sempat menghubungi Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR secara langsung untuk menanyakan program pembangunan. Namun, langkah itu justru dianggap publik sebagai bentuk kepanikan dan upaya mencari perhatian, bukan bukti nyata perjuangan daerah.
“Kalau memang serius memperjuangkan aspirasi, mestinya sebelum turun ke daerah sudah ada anggaran, sudah ada hasil kerja yang dibawa dari pusat, bukan sekadar telepon menteri di depan publik seolah-olah sedang berjuang. Itu gaya cari muka,” ujar perwakilan LP-KPK dalam pernyataan resminya.
LP-KPK juga mempertanyakan apa sebenarnya yang telah dikerjakan Najamudin selama ini di pusat, mengingat hampir tidak ada hasil atau kebijakan konkret yang berdampak langsung bagi Kabupaten Mukomuko.
“Selama ini apa yang dia kerjakan di Jakarta? Kok baru sekarang terkesan sibuk menelpon menteri saat turun ke daerah? Ini bukan gaya memperjuangkan aspirasi, tapi lebih pada pencitraan personal,” tegasnya.
Masyarakat menilai, kehadiran Ketua DPD RI ke Mukomuko seharusnya membawa solusi, bukan sekadar janji dan pertunjukan komunikasi politik di depan kamera.
“Yang dibutuhkan rakyat itu hasil, bukan gaya. Kalau DPD benar-benar punya fungsi, tunjukkan lewat kebijakan dan realisasi, bukan aksi panggung,” tambah salah satu tokoh masyarakat.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pihak DPD RI terkait hasil konkret dari kunjungan tersebut. Publik masih menunggu tindak lanjut nyata atas berbagai janji yang sempat disampaikan Najamudin selama berada di Mukomuko.(Hd)































