25.6 C
Jakarta
Rabu, Oktober 29, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Baja Ringan Kropos, Proyek Rehabilitasi SDN Tanjungrasa Diduga Asal Kerja

Baja Ringan Kropos, Proyek Rehabilitasi SDN Tanjungrasa Diduga Asal Kerja

SUBANG – Warta In. – Pekerjaan rehabilitasi ruang kelas di SDN Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, menuai sorotan. Hasil tinjauan lapangan pada Selasa (29/10/2025) menunjukkan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan proyek yang tengah berjalan tersebut.

Dari hasil pengamatan langsung di lokasi, tampak beberapa bagian kaso baja ringan yang digunakan untuk dudukan lisplank sudah dalam kondisi kropos dan berkarat. Komponen yang seharusnya diganti justru tetap dipertahankan, menandakan lemahnya kontrol mutu dalam pekerjaan.

Selain itu, atap genteng metal pasir belum terpasang sempurna, sementara di area kerja tidak tampak stok material baja ringan baru yang seharusnya disiapkan untuk perbaikan lanjutan.

Temuan lain yang cukup mengkhawatirkan yakni pemasangan sekrup genteng metal yang tidak pada tempatnya. Posisi baut terlihat menembus bagian yang bukan titik tumpu rangka baja ringan, sehingga berpotensi menimbulkan kebocoran dan kerusakan dini pada struktur atap.

Selama lebih dari tiga minggu pengerjaan, hanya terlihat dua pekerja di lapangan, yaitu Jamil dan Dede. Minimnya tenaga kerja ini memperlambat progres proyek yang seharusnya sudah menunjukkan perkembangan signifikan.

Kepala Sekolah Nur Jamil, S.Pd., saat ditemui di lokasi, membenarkan bahwa aktivitas pekerjaan sering terhenti karena keterlambatan pasokan material.

Tenaga kerja kalau bahan tidak ada, mereka tidak kerja. Jadi sering libur karena bahan untuk dipasang belum datang,” ujar Nur Jamil.

Keterlambatan pengiriman material ini menjadi salah satu penyebab utama terhambatnya progres pekerjaan di lapangan. Sejumlah material penting, seperti baja ringan dan keramik ukuran 80×80, belum tampak tersedia hingga hari peninjauan.

Proyek rehabilitasi yang dikerjakan oleh CV Handal Jaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ruang belajar siswa. Namun dengan berbagai temuan di lapangan, pelaksanaannya justru memunculkan keraguan terhadap mutu dan tanggung jawab kontraktor pelaksana.

Berita Terkait