Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Layanan Sekolah Inklusi 2025 selama 3hari di Hotel Asmi, mulai tanggal 10 – 13 November 2025.
Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra mengatakan bahwa pendidikan harus dilaksanakan dengan adil dan menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif kepada peserta didik.
“Bimtek ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita bersama untuk memberikan pelayanan pendidikan yang merata dan adil bagi semua anak bangsa, termasuk ABK,” ucapnya, Kamis (13/11/25).
Menurut Agus,Bimtek ini digelar untuk meningkatkan kualitas, kapasitas dan kompetensi guru.
“Dalam kegiatan ini, guru-guru diberikan pemahaman dan pembinaan untuk membangun lingkungan pendidikan yang terbuka bagi siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda,” imbuhnya.
Mantan Kadisperindag itu juga menyebut, bahwa Sekolah Inklusi itu menekankan pentingnya penghormatan terhadap kodrat anak dan mendorong Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk berkembang.
“Sekolah inklusi bukan hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga lingkungan yang ramah dan mendukung bagi siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa,” tutupnya.
Untuk diketahui,kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 101 guru,dari tingkat TK hingga SMP itu dilaksanakan untuk memberikan pemahaman, pembinaan dan keterampilan kepada guru agar dapat mendidik semua pelajar dengan adil, termasuk siswa anak berkebutuhan khusus (ABK).
Dimana kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan paradigma pendidik serta tenaga kependidikan dalam memberikan layanan pembelajaran yang berpihak kepada semua murid dengan kebutuhan beragam, baik akademik, sosial, maupun emosional.
Gelar Bimtek Inklusi, Kadisdik Sumenep Tekankan Para Guru Berikan Pelayanan Pendidikan Adil dan Merata
Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Layanan Sekolah Inklusi 2025 selama 3hari di Hotel Asmi, mulai tanggal 10 – 13 November 2025.
Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra mengatakan bahwa pendidikan harus dilaksanakan dengan adil dan menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif kepada peserta didik.
“Bimtek ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita bersama untuk memberikan pelayanan pendidikan yang merata dan adil bagi semua anak bangsa, termasuk ABK,” ucapnya, Kamis (13/11/25).
Menurut Agus,Bimtek ini digelar untuk meningkatkan kualitas, kapasitas dan kompetensi guru.
“Dalam kegiatan ini, guru-guru diberikan pemahaman dan pembinaan untuk membangun lingkungan pendidikan yang terbuka bagi siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda,” imbuhnya.
Mantan Kadisperindag itu juga menyebut, bahwa Sekolah Inklusi itu menekankan pentingnya penghormatan terhadap kodrat anak dan mendorong Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk berkembang.
“Sekolah inklusi bukan hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga lingkungan yang ramah dan mendukung bagi siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa,” tutupnya.
Untuk diketahui,kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 101 guru,dari tingkat TK hingga SMP itu dilaksanakan untuk memberikan pemahaman, pembinaan dan keterampilan kepada guru agar dapat mendidik semua pelajar dengan adil, termasuk siswa anak berkebutuhan khusus (ABK).
Dimana kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan paradigma pendidik serta tenaga kependidikan dalam memberikan layanan pembelajaran yang berpihak kepada semua murid dengan kebutuhan beragam, baik akademik, sosial, maupun emosional.(hrs)































