INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

29.8 C
Jakarta
Kamis, November 21, 2024

Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan

Oleh : Ferry Priantono, S.Kep, Ners, C.Hkn. Tenaga Kesehatan PKM Gunungguruh Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI, WARTA.IN || Bawang Putih adalah jenis tanaman yang termasuk dalam genus Allium atau genus bawang. Tanaman yang diyakini berasal dari Asia Tengah dan Timur Laut Iran ini telah lama menjadi bumbu umum (penyedap rasa) dan sebagai obat tradisional di seluruh dunia. Bagian utama yang dijadikan bumbu makanan atau obat tradisional dari tanaman bawang putih ini adalah umbinya.

Dalam bahasa Inggris, Bawang Putih disebut juga dengan Garlic sedangkan bahasa ilmiah bawang putih adalah adalah Allium Sativum. Umbi Bawang Putih dapat di makan secara mentah namun aromanya sangat kuat dan menyengat. Selain dapat dimakan mentah, bawang putih juga dapat dimasak sebagai penyedap rasa untuk makanan ataupun untuk fungsi pengobatan. Bawang yang berwarna putih ini juga sering diolah menjadi supplemen kesehatan.

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Ordo:Asparagales
Famili:Amaryllidaceae
Genus: Allium
Spesies:Allium sativum L.

Khasiat Dari Bawang Putih
Menurunkan kadar kolesterol
Mengendalikan tekanan darah
Menjaga kesehatan otak
Mengempeskan jerawat
Menurunkan risiko kanker
Mencegah penyakit jantung
Mengontrol kolesterol
Meredakan infeksi, radang, dan pilek
Mengatasi rambut rontok
Anti Bakteri

Ramuan Herbal Bawang Putih mengatasi jerawat :
Parut bawang putih
Oleskan ke jerawat
Tunggu sampai 5 menit, kemudian basuh dengan air hangat

Kandungan Bawang Putih
Kandungan kimia dari Allium sativum L. yang memiliki aktivitas biologi dan bermanfaat dalam pengobatan adalah senyawa organosulfur (Martinez, 2007).

Kandungan senyawa organosulfur ini antara lain:
Senyawa S-ak(en)-il-L-Sistein sulfoksida (ACSOs), contohnya alliin dan γ-glutamilsistein, senyawa yang paling banyak terdapat dalam bawang putih. Alliin bertanggung jawab pada bau dan citarasa bawang putih, asam amino yang mengandung sulfur, dan digunakan sebagai prekusor allicin. Alliin dan senyawa sulfoksida yang lain, kecuali sikloalliin, segera berubah menjadi senyawa thiosulfinat, seperti allicin, dengan bantuan enzim alliinase ketika bawang putih segar dicincang, dipotong, maupun dikunyah secara langsung (Amagase, 2006).

Alliin memiliki potensi sebagai antibakteri. Senyawa sulfur yang volatil seperti allicin. Allicin merupakan senyawa yang kurang stabil, adanya pengaruh air panas, oksigen udara, dan lingkungan basa, mudah sekali terdekomposisi menjadi senyawa sulfur yang lain seperti dialil sulfida.
Senyawa sulfur yang larut dalam lemak seperti diallyl sulfide (DAS) dan diallyl disulfide (DADS).

Senyawa sulfur larut air yang non volatil seperti S- allil sistein (SAC), yang terbentuk dari reaksi enzimatik γ-glutamilsisteine ketika bawang putih diekstraksi dengan air (Amagase, 2001). SAC banyak terdapat dalam berbagai macam sediaan bawang putih, merupakan senyawa yang memiliki aktivitas biologis, sehingga adanya SAC dalam sediaan bawang putih sering dijadikan standar bahwa sediaan bawang putih tersebut layak dikonsumsi atau tidak (Amagase, 2006).

Latest news
Related news