31.7 C
Jakarta
Minggu, Juni 1, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Akibatkan Banjir:Diduga Oknum Pejabat BP Batam dan Developer Bangun Proyek Tanpa Kajian yang benar

Warta.in, Selasa 27 Mei 2025

Warga Beberapa perumahan terimbas langganan banjir berharap Walikota Batam Sekaligus Kepala BP Batam Saat ini Beserta wakilnya Bp.Amsakar dan Ibu Li Claudia hadir dan sempat sidak ke lokasi demi kenyamanan warga

Batam – Permasalahan banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, terus bergulir. Setelah sebelumnya dikeluhkan warga dan diberitakan di berbagai media daring, kini jumlah perumahan terdampak kembali bertambah.

Selain Grand Maganda, Ansley View, dan Orchard Agung Podomoro, kini banjir juga dilaporkan dialami warga Perumahan Diamond Palace dan Bonavista. Warga menduga banjir tersebut terjadi akibat proyek yang dijalankan oleh oknum pejabat BP Batam bersama salah satu pengembang besar di kota ini.

Menariknya, salah satu kompleks terdampak juga diketahui merupakan tempat tinggal seorang anggota DPRD Kota Batam dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Di salah satu kompleks terdampak ini ada Pak Soni, anggota DPRD Batam dari PSI. Harapannya beliau bisa menyampaikan keluhan kami kepada pemerintah, karena beliau juga warga sini dan saat maju kemarin dapilnya juga Batam Kota,” ujar seorang warga kepada media ini, Senin (26/5/2025).

Warga Diamond Palace berharap penanganan banjir dilakukan secara menyeluruh dan bukan sekadar perbaikan sementara.

“Kami minta dilakukan normalisasi dari hulu hingga hilir. Jangan hanya parit dan saluran di hulu yang diperbaiki. Hilir seperti rawa atau danau yang mengalir ke laut juga perlu dinormalisasi. Kondisinya sudah sangat parah,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Dari informasi yang dihimpun, selain akibat penyempitan saluran irigasi, banjir juga diduga dipicu oleh pembangunan jembatan di atas aliran sungai yang mengarah ke laut. Menurut warga, jembatan tersebut dibangun untuk mendukung proyek pengembangan lahan di seberang rawa, namun tidak melalui kajian teknis yang matang.

Alih-alih memperlancar aliran air, jembatan tersebut justru menjadi penghambat. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah berukuran besar, dan gorong-gorong di bawah jembatan dipenuhi rumput liar, memperparah penyumbatan.

Warga berharap pihak terkait segera turun tangan secara serius. “Masalah ini sangat mengganggu kenyamanan kami. Setiap hujan deras, selalu ada dampak yang menghambat aktivitas warga,” pungkas salah satu warga.(Red). ==================.                                  Ali Islami (Kaperwil Kepri dan Tim Batam)

Berita Terkait