Warta.in Medan – Aktivis sosial dan pers dari Tapanuli Utara Maha Rajagukguk sangat mengharapkan Pilkada Taput berjalan dengan jujur dan damai serta untuk kepentingan jangka Panjang Tapanuli Utara.
Mari menjadikan Pilkada Taput sebagai sebuah momentum untuk membangun Taput dengan prinsip kejujuran, keterbukaan dan penuh dengan persaudaraan dalam menyikapi Pilkada Taput 27 November 2024 mendatang, yang mempertemukan dua kandidat, Dr. Jonius TP Hutabarat, M.Si berpasangan dengan Deni P Lumbantoruan dan Satika Simamora, SE, MM, berpasangan dengan Sarlandy Hutabarat merupakan putra putri terbaik Tapanuli Utara, yang tentunya kedua kandidat ini akan mengusung visi misi yang berbeda, namun tujuannya sama memberikan yang terbaik untuk kepentingan masyarakat Tapanuli Utara, kata Maha Rajagukguk di Medan, (26/09/2024).
Kalau pilkada dijadikan sebagai pertarungan kepentingan elite politik, semakin nyatalah bahwa kebenaran esensi pilkada serentak kembali menjadi sesuatu yang musti dipertaruhkan. Mendorong kebenaran esensi pilkada serentak butuh dukungan penuh dari rakyat, kejujuran parpol, kejujuran para calon, dan penegakan hukum yang tegas.
“Hukum yang tegas, aturan main pilkada dan kejujuran para calon tentu jadi modal yang sangat penting untuk mewujudkan demokratisasi di daerah,” ucap Maha Rajagukguk.
Untuk itu, memahami hakikat pilkada merupakan langkah awal yang harus kita renungkan bersama. Tujuan pilkada tentu untuk memilih pemimpin di daerah yang bisa mengelola daerah sesuai dengan amanat UUD 1945 dan Perwujudan langsung nilai-nilai Pancasila. Jadi tugas pemimpinan di daerah adalah mempersiapkan masa depan masyarakat daerah dengan sentuhan kepemimpinan daerah yang punya visi, misi, dan tanggung jawab penuh terhadap masa depan daerah yang lebih baik.
Kepala daerah harus mampu membentuk pemerintahan daerah yang bersih, pemimpin daerah harus melakukan berbagai terobosan pembangunan yang berbasis pemberdayaan masyarakat (social empowerment), tambah Maha.
Sebagai aktivis asal Taput Maha Rajagukguk sangat mengharapkan Kebenaran esensi politik pilkada serentak wujudnya adalah:
Pertama, rakyat sebagai pemilik kedaulatan haruslah rakyat yang cerdas, kritis, peduli kepada pilkada. Untuk itu, rakyat saatnya memilih pemimpin dengan kesadaran bersama bahwa pilkada akan jadi momentum untuk memilih calon pemimpin yang berkualitas dan berkapasitas. Untuk itu, segala bujukan, rayuan untuk memilih calon A, B, C misalnya dengan pertimbangan subjektif seperti ikatan emosional, money poilitic, musti ditolak. Siapapun yang jadi calon asalkan melakukan politik yang sehat, bermartabat, dan motivasi yang baik dan benar harus kita dahulukan. Dalam hal inilah, rakyat diharapkan cerdas, pintar, untuk memilih. Dengan demikian, rakyat sebagai penentu pilkada serentak karena rakyatlah yang menentukan siapa yang jadi pemenang harus menonjolkan sikap kritisnya dan kepeduliannya pada pilkada serentak ini.
Kedua, semua parpol musti berkata jujur kepada rakyat atas dasar apa rakyat mencalonkan kepala daerah yang didukungnya. Pertimbangan kualitas yang terukur, transparan sangat dibutuhkan oleh rakyat karena inilah bentuk pendidikan politik (political education) yang sesungguhnya. Parpol bertujuan memberikan pendidikan politik yang baik dan benar. Wujud pendidikan politik yang paling sederhana adalah, parpol mau terbuka kepada rakyat mengapa keputusan itu yang diambil oleh parpol.
Ketiga, aturan main dalam pilkada harus ditegakkan. Semua aturan main baik dari KPU, pemerintah tentu bertujuan sama, menghasilkan calon kepala daerah yang berkualitas dan berintegritas yang pada akhirnya mampu mendorong terwujudnya apa yang jadi tujuan negara di tingkat lokal. Untuk itu, aturan main pilkada harus tegak dan tidak mengenal kompromi pada kekuatan politik apapun. Dengan demikian, tertib politik akan muncul pada pilkada yang muaranya jelas, terpilihnya pemimpin daerah yang bagus, harap Maha Rajagukguk.
Maha Rajagukguk mengharapkan masyarakat Taput menjaga keteriban, menjaga persaudaraan pada Pilkada Taput. Dan mari menghormati pilihan masyarakat dan berbeda pilihan itu adalah hal biasa dalam demokrasi. Biarkan masyarakat Taput memilih siapapun pilihannya berdasarkan hati nurani dan itu harus kita hargai.
Janganlah lagi terulang kembali seperti pilkada sebelumnya yang akhirnya masyarakat yang jadi korban, tentunya peran KPU sebagai penyelenggara pilkada harus benar benar melaksanakan tugasnya, dan juga Bawaslu sebagai pengawasan dalam rangkaian pelaksanaan Pilkada sampai selesainya perhitungan suara mulai dari TPS, tegas Maha Rajagukguk.
Tapanuli Utara Kota Rohani
Sejuk dan Sehati
27 november Pesta Demokrasi
Siapapun jadi Bupati
Tapanuli Utara tetap Nyaman dan Damai.
(RP)