26.1 C
Jakarta
Rabu, April 16, 2025
spot_img

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Alasan Kunjungan Kardinal Suharyo ke Rutan KPK, Tak Ada Unsur Politik, Murni Pelayanan Pastoral

JAKARTA-WARTA.In Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mengunjungi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Rumah Tahanan KPK pada Senin, 14 April 2025, dalam rangka kunjungan pastoral menjelang Pekan Suci Paskah 2025. Kardinal Suharyo menyampaikan beberapa hal terkait pertemuannya dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Ia juga menjelaskan alasan di balik kehadirannya yang dianggap khusus untuk mengunjungi Hasto. 

“Saya sempat berbicara mengenai banyak hal dengan mas Hasto di dalam dan ada beberapa alasan terkait kunjungan saya ini”, ujar Kardinal Suharyo. 

Dalam penjelasannya, ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari tugasnya sebagai pemimpin di wilayah Keuskupan Agung Jakarta. Setiap menjelang Paskah, ia selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi orang-orang yang berada di penjara.

“Saya juga biasa mengunjungi tahanan penjara di wilayah pelayanan saya, jadi ini adalah hal yang biasa, itu alasan dari sisi pastoral dan tanggung jawab saya sebagai Uskup”, tegas Kardinal Suharyo. 

Hal itu pun menjadi tradisi yang dilakukan oleh Paus Fransiskus sebelum beliau jatuh sakit, yakni selalu mengunjungi penjara pada hari Kamis menjelang Paskah. 

“Saya mengikuti teladan Paus Fransiskus. Coba kita lihat, ketika masih sehat, khususnya pada masa sebelum Paskah di hari Kamis, beliau selalu datang ke penjara”, jelas Kardinal Suharyo. 

Kardinal Suharyo menambahkan juga bahwa tahun ini adalah Tahun Yubileum, masa di mana setiap orang Katolik seluruh dunia diajak untuk bertobat dan menumbuhkan pengharapan dalam setiap keadaan dan kondisi kehidupan masing-masing. 

“Tahun ini, Gereja Katolik sedunia merayakan yang disebut Tahun Yubileum, dengan tema ‘Peziarah Pengharapan’. Tadi Mas Hasto juga berbicara mengenai pengharapan. Salah satu wujud nyata pengharapan adalah mengunjungi saudara dan saudari kita yang ada di dalam tahanan. Itu adalah alasan pastoral dan tanggung jawab saya sebagai Uskup,” jelas Kardinal Suharyo mengenai alasan kedatangannya.

Selain alasan pastoral dan tanggung jawab sebagai seorang uskup, Kardinal Suharyo juga menyampaikan bahwa ia sudah mengenal Hasto sejak lama. Mereka pernah tinggal berdekatan dan sering bermain sepak bola bersama, bahkan ia sering berkunjung ke rumah Hasto di Kaliurang.

“Ada juga alasan pribadi. Pak Hasto itu rumahnya di Jalan Kaliurang. Saya dulu tinggal di sana lebih dari 16 tahun, sering main sepak bola di sana. Jadi, kurang lebih saya kenal dengan keluarganya, karena setelah main bola, biasanya mampir ke rumah keluarga Mas Hasto,” ujar Kardinal Suharyo.

Dalam pertemuan tersebut, Hasto juga menyampaikan bahwa ia menganggap masa sulit ini sebagai masa retret untuk memurnikan diri. Kardinal Suharyo menambahkan bahwa Hasto bersyukur karena pada masa inilah ia bisa melaksanakan doa-doa dan rutinitas rohani yang sebelumnya sulit dilakukan saat masih berada di luar tahanan.

“Tadi dalam pembicaraan, Mas Hasto merasa bahwa ini adalah masa untuk retret, katanya, jadi kata ‘retret’ dipakai untuk memurnikan dirinya,” kata Uskup Suharyo.

Suharyo juga menjelaskan mengenai rutinitas Hasto saat ini, yakni bangun pagi dan berdoa, terutama menjalankan doa-doa yang selama ini tidak sempat dilakukan saat masih aktif dan bebas. Menurutnya, saat ini menjadi kesempatan bagi Hasto untuk mendalami doa-doanya secara penuh dan lengkap, khususnya di dalam masa Pra-Paskah. 

 

Berita Terkait