Wartain Banten | Pemerintahan | 18 September 2025 — Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) bukan hanya fasilitas transportasi udara, tetapi juga merupakan simbol kebanggaan masyarakat Banten. Karena itu, menurutnya, menjaga keselamatan dan keamanan operasional penerbangan di bandara tersebut merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah daerah, pengelola bandara, maupun seluruh elemen masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Andra Soni dalam rapat koordinasi bertajuk “Penanganan Gangguan Keselamatan Operasional Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta” yang digelar di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jalan Satria-Sudirman No. 1, Kota Tangerang, Rabu (17/9/2025). Rapat ini dipandu oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo.
“Bandara Soekarno-Hatta berada di Provinsi Banten dan menjadi bandara kebanggaan masyarakat Banten,” ungkap Andra Soni.
Saat ini, Gubernur menyatakan bahwa masalah yang menghalangi keselamatan penerbangan di Bandara Soetta termasuk sinar laser, pembakaran sampah, layang-layang, drone, balon udara, dan adu burung merpati. Untuk menjaga keselamatan penerbangan, semua pihak harus membantu pengelola bandara mengatasi masalah ini.
“Perlu sinergitas dan kolaborasi pengelola bandara dengan pemerintah daerah sekitar. Khususnya dengan Provinsi Banten, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang,” ungkap Andra Soni.
Rakor ini memberikan kesempatan bagi semua pihak yang terlibat untuk berbicara satu sama lain dan membahas masalah mereka. Rasa memiliki masyarakat sangat penting untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.
“Bagaimana membangun rasa memiliki warga yang berdekatan dengan bandara. Saran saya perlu membuat forum koordinasi keselamatan penerbangan bandara,” ucapnya.
Untuk mencegah gangguan keselamatan penerbangan, koordinasi harus dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif, bukan hanya setelah muncul masalah. Selain itu, Gubernur menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat harus mengikuti apa yang disebutkan dalam rakor.
“Satu pemahaman kita, keselamatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegas gubernur.

Menurut Putu Eka Cahyadi, Kepala Otoritas Pengelola Bandara Soetta, yang mewakili Komunitas Bandar Udara Soekarno-Hatta (Kombata), dua peristiwa penting yang terjadi di bandara tersebut. Kedua peristiwa tersebut berkaitan dengan masalah benang layang-layang yang mengganggu keselamatan penerbangan. Ini terjadi pada 23 Agustus 2025, menimpa helikopter, dan pada 3 September 2025, menimpa bagian mesin pesawat Airfast.
Kombata sendiri terdiri dari PT Angkasa Pura II, Imigrasi, Polres, Garuda Indonesia, Bea Cukai, Kodim, Karantina, Otoritas Bandara, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan.
“Untuk Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) mencapai radius 15 km,” ungkap Putu.
Selain itu, Bandara Soetta mendapatkan nilai 88,85 dalam audit keamanan penerbangan tahun 2025. Lalu lintas bandara saat ini rata-rata seribu per hari. Jumlah penerbangan yang mencapai 1.181 mencapai puncaknya pada musim mudik lebaran tahun lalu.

Dalam tanggapannya, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan bahwa perda yang mengatur tata tertib di sekitar bandara baru-baru ini dibuat oleh pemkab Tangerang, tetapi perlu disosialisasikan lagi kepada masyarakat.
“Perlu sosialisasi juga bahwa bandara berkontribusi positif kepada masyarakat,” ungkapnya.
Maesyal menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya sudah merasa membantu pihak bandara. Namun, dia menyatakan bahwa masih ada hal-hal yang belum terselesaikan antara bandara dan masyarakat.
Wali Kota Tangerang Sachrudin juga menyatakan hal yang sama. Bandara Soetta membutuhkan perhatian dari semua pihak, terutama jika ada penduduk yang bermain layang-layang.
“Dua Perda Kota Tangerang larangan menerbangkan layang-layang dan perda ketertiban masyarakat,” ucapnya.
Sachrudin menyarankan kepada pengelola bandara tentang cara menggunakan lahan. Sebaiknya ada fasilitas dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan masyarakat, menurut wali kota.
“Khususnya pemanfaatan lahan,” ungkapnya.
Melalui forum ini, forum ini, diharapkan pemangku kepentingan dapat mencapai kesepakatan visi dan tindakan konkret untuk mempertahankan Bandara Soetta sebagai destinasi penting nasional yang aman, tertib, dan nyaman bagi pesawat.(WartainBanten)































