INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

29.3 C
Jakarta
Sabtu, Juli 27, 2024

Barikade 98 Jabar, Rizal Fadillah harus membedakan Unpad, IKA Unpad, dan Alumni Unpad

WARTA.IN, BANDUNG || Menanggapi komentar Rizal Fadillah’Jangan bawa Unpad dalam mendukung Ganjar Pranowo’ yang dimuat dalam beberapa media online, terlebih dalam pernyataannya Rizal menyebut, “Mengklaim aspirasi Alumni UNPAD di Jawa Barat tentang dukungan kepada Ganjar tentu perlu dipertanyakan. Deddy Djamaluddin yang dikenal dekat dengan mantan anggota DPR dari PDIP Jalaluddin Rahmat itu juga pernah menjadi calon anggota DPR dari PDIP. Jadi mungkin semestinya yang dimaksud adalah aspirasi Alumni UNPAD anggota atau simpatisan PDIP”.

Ini perlu saya jelaskan, bahwa kami yang berkumpul adalah benar benar Alumni Unpad, bukan alumni perguruan tinggi lain, dan kami yang berkumpul pun tidak mengklaim mewakili aspirasi siapapun, tapi kami berkumpul karena persamaan pandangan dan pilihan politik secara personal. Apalagi mengklaim membawa aspirasi kelembagaan, baik itu Unpad sebagai insitusi pendidikan milik pemerintah, dan IKA Unpad yang merupakan organisasi resmi yang mewadahi para alumni, yang memiliki AD/ART.

“Jadi kami Alumni Unpad yang satu visi politik tergerak atas dasar pilihan politik personal, yang secara kultural akan bertemu dalam kesamaan tersebut. Bukan atas dasar gerakan struktural yang terlembagakan secara fomal”. Jelas ketua Barikade 98 Jabar Budi Hermansyah, yang merupakan alumni Unpad angkatan 89, dalam rilis diterima redaksi Rabu (26/04/2023).

Selain itu, kalau dalam Alumni Unpad ada yang memiliki kedekatan dengan tokoh tertentu, seperti Kang Jalal yang pernah jadi anggota DPR RI dari PDI P, itu tidak jadi persoalan, karena kami para Alumni Unpad yang nasionalis yang berideologi Pancasila dan menjunjung tinggi kebhinekaan. Jadi kami tidak mempersoalkan latar belakang masing masing, yang penting berpandangan NKRI harga mati, dan Pancasila sudah final.

Kalau ada anggapan terhadap figure Ganjar yang disebut Rizal seperti menerima uang e KTP, bagi kami itu sudah selesai dan clear, dengan pernyataan dari penyidik KPK waktu itu Novel Baswedan, bahwa Ganjar Pranowo bersih, tidak terlibat atau menerima duit korupsi e KTP.

Terakhir saya jelaskan sekali lagi, bahwa kami yang berkumpul itu adalah benar benar Alumni Unpad, bukan alumni perguruan tinggi atau universitas lain, baik swasta maupun negeri. Jadi kalau nanti ada Alumni Unpad yang berbeda aspirasi politiknya dengan kami, itu sangat sah dan konsitusional sekali dalam berdemokrasi. Selama tidak menyebarkan ekspresi permusuhan dan kebencian kepada orang lain yang berbeda pilihan politiknya.
Mari kita berdinamika demokrasi yang sehat, tanpa ada kebencian, rasa permusuhan dan fitnah.

Latest news
Related news