Bhayangkari Lombok Utara Galang Deteksi Dini Kanker Serviks
Warta.in
Lombok Utara ,NTB — Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, menegaskan komitmen organisasinya untuk mendukung percepatan penurunan angka kanker serviks di Indonesia, yang hingga kini masih menjadi penyakit pembunuh kedua bagi perempuan setelah kanker payudara.
Hal itu disampaikan Ny. Heny dalam Roadshow di Mataram dalam Deteksi Dini Kanker Serviks yang digelar di Aula Kantor Bupati Lombok Utara, Sabtu (2/8). Kegiatan bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Utara, menghadirkan narasumber dr. I Made W. Mahayasa, Sp.OG (Subspesialis Onkologi) dan dr. Ratih Barirah, Sp.OG (Subspesialis Obginsos).
Hadir pula Ketua TP PKK Lombok Utara, Ny. Hj. Rohani Najmul Akhyar, Ny. Ala Robin, anggota GOW, Iswara, ikatan bidan indonesia Lombok Utara, hingga perwakilan TP PKK Kecamatan.
Dalam sambutannya, Ny. Heny Agus Purwanta mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tingginya angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia yang setiap tahun mencapai 36.000 kasus dengan 21.000 kematian. Artinya, rata-rata dua perempuan Indonesia meninggal setiap jam akibat kanker serviks.
“Mirisnya, masih banyak perempuan enggan melakukan pemeriksaan IVA atau Pap Smear karena rasa malu, merasa sehat, atau sekadar terlalu sibuk. Padahal, kanker serviks dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi sejak dini,” ujar Ny. Heny.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti masih maraknya kesalahpahaman tentang vaksin HPV di masyarakat. “Banyak orang tua menolak vaksin HPV karena percaya mitos bahwa vaksin ini menyebabkan kemandulan. Padahal, vaksin HPV justru menjadi benteng utama pencegahan kanker serviks pada anak usia 9–14 tahun,” jelasnya.
Saat ini, cakupan vaksinasi HPV nasional baru berkisar di angka 6 persen. Pemerintah pusat menargetkan angka tersebut naik menjadi 70 persen, salah satunya melalui program imunisasi wajib di sekolah dasar sejak 2024.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Bhayangkari Cabang Lombok Utara akan mengagendakan pemeriksaan IVA/Pap Smear massal di lingkungan Bhayangkari serta vaksinasi HPV bagi putri-putri anggota. Kegiatan ini direncanakan digelar di Polres Lombok Utara dengan dukungan Ikatan Dokter Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) NTB.
“Target kami, tidak ada lagi anggota Bhayangkari Lombok Utara yang abai deteksi dini. Dari lingkungan Bhayangkari, kami akan perluas ke keluarga dan masyarakat sekitar. Kami ingin menjadi contoh,” tegas Ny. Heny.
Ia menambahkan, di NTB sendiri saat ini tercatat sekitar 120 perempuan sedang menjalani pengobatan kanker serviks. Di sisi lain, Lombok Utara masih menjadi salah satu penyumbang angka pernikahan dini tertinggi di NTB—kelompok usia yang rentan terpapar risiko kanker serviks.
Ketua TP PKK Lombok Utara, Ny. Hj. Rohani Najmul Akhyar, menyambut baik gerakan bersama ini. Menurutnya, edukasi dan skrining kanker serviks harus dilakukan secara berkelanjutan, tidak cukup dengan satu roadshow.
“Kami siap turun sampai ke posyandu, dusun, dan sekolah. Vaksinasi harus diterima sebagai investasi perlindungan anak perempuan, bukan ancaman,” kata Ny. Rohani.
Ny. Ala Robin, menekankan pihaknya akan terus mendukung deteksi dini kanker serviks di berbagai kabupaten/kota di NTB melalui edukasi, pendampingan skrining, hingga membantu pembiayaan vaksinasi mandiri bagi keluarga kurang mampu.
dr. I Made W. Mahayasa, Sp.OG Subsp. Onk, yang hadir sebagai narasumber, kembali menegaskan bahwa kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang sangat bisa dicegah dan disembuhkan jika terdeteksi pada stadium dini.
“Jangan tunggu sakit. Pemeriksaan IVA/Pap Smear hanya butuh satu menit, gratis di Puskesmas, hasilnya cepat, dan kalau terdeteksi, bisa segera ditangani,” katanya.
Menutup pesannya, Ny. Heny Agus Purwanta kembali mengingatkan para perempuan Lombok Utara untuk menyayangi diri sendiri sebagai wujud cinta pada keluarga.
“Perempuan sehat, keluarga kuat. Cukup satu menit periksa IVA atau Pap Smear, dua tahun sekali, insya Allah masa depan keluarga akan lebih panjang,” pungkasnya. ( sr/hpntb )