Tangerang Selatan | 6 Agustus 2025 | Wartain Banten: Dalam dunia keuangan global yang terus berubah, penelitian terbaru oleh Arif Surahman, S.E., M.S.M. mengungkap fakta menarik tentang pengaruh Bitcoin dan Poundsterling Inggris terhadap harga emas di pasar berjangka. Studi ini menggunakan metode analisis canggih untuk menjawab pertanyaan penting: mata uang mana yang sebenarnya lebih mempengaruhi pergerakan harga emas?
Latar Belakang: Dua Kekuatan Berbeda dalam Dunia Investasi
Saat ini, dunia keuangan sedang mengalami perubahan besar. Di satu sisi, Bitcoin hadir sebagai “emas digital” yang diklaim bisa menggantikan emas sebagai tempat menyimpan kekayaan. Di sisi lain, mata uang tradisional seperti Poundsterling Inggris tetap mempertahankan kekuatannya dalam perdagangan emas internasional.
Situasi ini menciptakan pertanyaan menarik: apakah mata uang digital yang masih baru dan mudah berubah nilainya bisa mengalahkan pengaruh mata uang konvensional yang sudah ada selama ratusan tahun? Pertanyaan inilah yang coba dijawab oleh penelitian Arif Surahman, S.E., M.S.M.
Cara Penelitian: Metode Analisis yang Mendalam
Penelitian ini menggunakan metode regresi kuantil, yaitu teknik analisis yang memungkinkan peneliti melihat pengaruh Bitcoin dan Poundsterling dalam berbagai kondisi pasar – mulai dari kondisi normal hingga kondisi pasar yang bergejolak. Metode ini lebih unggul karena bisa mendeteksi pola-pola tersembunyi yang tidak bisa dilihat dengan analisis biasa.
Pemilihan metode ini sangat tepat karena pasar keuangan memiliki sifat yang tidak dapat diprediksi dan sering berubah-ubah, terutama saat terjadi krisis atau gejolak pasar.
Hasil Mengejutkan: Kenyataan di Balik Mitos Bitcoin
1. Poundsterling: Raja yang Tak Tergoyahkan
Hasil penelitian ini mengubah cara pandang banyak orang tentang pengaruh Bitcoin terhadap emas. Data menunjukkan bahwa Poundsterling Inggris memiliki pengaruh yang sangat kuat dan konsisten terhadap harga emas di hampir semua kondisi pasar.
Ketika pasar dalam kondisi normal (kuantil 0,5), setiap perubahan Poundsterling memberikan dampak sebesar 1570,59 terhadap harga emas dengan tingkat kepastian yang sangat tinggi (nilai p = 0,0000). Yang lebih menarik lagi, ketika pasar sedang naik pesat (kuantil 0,9), pengaruh ini malah semakin besar menjadi 1989,30. Ini menunjukkan bahwa semakin bergejolak pasar, semakin besar pengaruh Poundsterling terhadap emas.
2. Bitcoin: Mimpi yang Belum Terwujud
Berbeda dengan gembar-gembor tentang Bitcoin sebagai “emas digital”, kenyataannya sangat berbeda dan mungkin mengecewakan bagi para penggemar Bitcoin. Di sepanjang penelitian, Bitcoin menunjukkan pengaruh yang sangat lemah terhadap harga emas. Hanya pada satu kondisi pasar saja Bitcoin menunjukkan pengaruh yang hampir berarti, yaitu pada kondisi pasar normal dengan nilai p sebesar 0,0505 – angka yang masih diragukan secara statistik.
Temuan ini bertentangan dengan kepercayaan populer yang menganggap Bitcoin bisa menjadi alternatif atau pelengkap emas dalam investasi. Data menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin sering naik-turun drastis dan selalu jadi berita, pengaruhnya terhadap harga emas praktis hampir tidak ada.
Mengapa Ini Terjadi?
1. Kekuatan Tradisi vs Teknologi Baru
Perbedaan hasil ini terjadi karena Bitcoin, meskipun memiliki teknologi revolusioner, masih mengalami beberapa kelemahan: likuiditas yang terbatas, regulasi yang belum jelas, dan pasar yang belum matang. Sementara itu, Poundsterling sudah memiliki infrastruktur yang mapan selama berabad-abad, hubungan institusional yang kuat, dan sistem regulasi yang jelas, terutama karena London adalah pusat perdagangan emas dunia melalui London Metal Exchange (LME) dan London Bullion Market Association (LBMA).
2. Perilaku Investor yang Dapat Diprediksi
Penelitian ini juga menemukan pola menarik: ketika pasar bergejolak, investor cenderung lari ke instrumen yang sudah terpercaya. Ini menjelaskan mengapa pengaruh Poundsterling terhadap emas semakin kuat ketika pasar sedang tidak stabil – investor lebih percaya pada mata uang yang sudah teruji waktu.
Dampak Praktis: Apa Artinya Bagi Investor?
1. Strategi Investasi yang Lebih Cerdas
Bagi para investor, temuan ini memberikan panduan yang jelas: ketika berinvestasi emas, perhatikan pergerakan Poundsterling lebih serius daripada Bitcoin. Strategi perlindungan risiko harus lebih fokus pada volatilitas Poundsterling sebagai faktor risiko utama dalam keputusan investasi emas.
2. Strategi Trading yang Lebih Akurat
Para trader profesional perlu menyesuaikan model trading mereka. Sinyal trading yang berdasarkan pergerakan Bitcoin untuk emas terbukti kurang akurat dan bisa memberikan sinyal yang menyesatkan. Sebaliknya, indikator yang berdasarkan Poundsterling menunjukkan keandalan yang lebih tinggi dan potensi keuntungan yang lebih konsisten.
Keterbatasan Penelitian
Meskipun hasil penelitian ini kuat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Periode Waktu Terbatas
Penelitian ini dilakukan pada periode tertentu yang mungkin belum mencakup semua kondisi pasar atau peristiwa luar biasa yang bisa mengubah hubungan antara aset-aset ini. Bitcoin sebagai aset yang masih muda terus mengalami proses perkembangan.
2. Perubahan Struktural
Kemungkinan terjadinya perubahan besar dalam pola hubungan karena perubahan regulasi, perkembangan teknologi, atau peristiwa politik besar belum sepenuhnya diperhitungkan.
3. Pengaruh dari Pasar Lain
Pengaruh efek domino dari pasar lain dan mekanisme penularan yang rumit belum dieksplorasi secara lengkap dalam penelitian ini.
Kesimpulan: Kembali ke Dasar yang Terbukti
Penelitian terobosan Arif Surahman, S.E., M.S.M. ini memberikan bukti yang meyakinkan untuk mengevaluasi kembali pandangan umum tentang aset digital sebagai alat lindung nilai. Temuan bahwa mata uang tradisional seperti Poundsterling masih memiliki pengaruh yang jauh lebih kuat terhadap harga emas dibandingkan aset digital revolusioner seperti Bitcoin menunjukkan bahwa kedewasaan pasar dan infrastruktur yang mapan tetap menjadi faktor penting dalam menentukan harga aset.
Bagi dunia akademis, hasil ini membuka jalan penelitian baru untuk mengeksplorasi pertemuan antara teori keuangan tradisional dan paradigm keuangan digital yang sedang berkembang. Para praktisi investasi harus melakukan penyesuaian strategi dengan memberikan prioritas lebih tinggi pada analisis mata uang dibandingkan analisis kripto dalam strategi investasi emas.
Poin Utama: Di era digital ini, instrumen keuangan tradisional masih mempertahankan peran penting dalam menentukan harga aset. Sementara itu, inovasi digital seperti Bitcoin, meskipun transformatif, belum mencapai pengaruh yang sistematis untuk menjadi penentu yang dapat diandalkan dalam pasar komoditas yang sudah mapan.
Implikasi jangka panjang dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan gabungan yang mengombinasikan analisis keuangan tradisional dengan tren digital yang muncul akan menjadi strategi terbaik dalam menghadapi dunia keuangan modern yang kompleks, daripada sepenuhnya meninggalkan metode tradisional yang sudah terbukti.
Saran Praktis untuk Investor:
- Pantau pergerakan Poundsterling lebih ketat ketika berinvestasi emas
- Jangan terlalu bergantung pada sinyal Bitcoin untuk keputusan investasi emas
- Gunakan strategi lindung nilai mata uang dalam portofolio emas
- Tetap waspada terhadap volatilitas Poundsterling sebagai risiko utama (Wartain Banten)
Penulis:
Arif Surahman, S.E., M.S.M.
Dosen Universitas Pamulang