Warta.in Medan – Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam (PC IKA PMII Kota Medan) Safrizal mengingatkan Bobby Nasution, Walikota Medan nonaktif jangan asal cakap terkait pembangunan Kota Medan dengan APBD Rp. 6 triliun per tahun.
“Bobby Nasution jangan merasa bangga menjadi menantu presiden lalu dapat skala prioritas proyek pembangunan diarahkan ke Kota Medan. Justru itu merupakan ketimpangan (ketidakadilan) pemerataan pembangunan di sumatera utara,” ucap Safrizal dalam siaran persnya diterima wartawan, Minggu 29 September 2024.
Safrizal mengungkapkan, akibat terjadinya ketimpangan dan ketidakadilan membuat daerah lain di Sumatera Utara dianaktirikan, karena masyarakat Sumatera Utara membutuhkan pembangunan dari dana APBN yang juga bersumber dari pajak masyarakat Sumatera Utara.
“Kenapa saya katakan dia asal cakap? Dia awalnya bilang kalau APBD Medan Rp 6 triliun per tahun bisa bangun proyek ROB di Belawan, Islamic Centre, Lapangan Merdeka, Lapangan Stadion Teladan, Underpass, tapi setelah ada yang membuka data sesungguhnya, barulah Bobby Nasution mengakui dapat dana APBN. Kan betul kan, terbuktinya Bobby Nasution asal cakap dan berbohong,” beber Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Pro Prabowo Subianto (DPP PROPOS) ini.
Lebih lanjut, Presiden Komunitas Cinta Polri (KOTA-RI) ini menyarankan kepada timses Edy – Hasan harus berhati-hati dalam menyikapi asal cakap atau asal bunyi, dan ketidakjujuran Bobby Nasution dalam berbicara ke publik di mana pun.
Presiden Gerakan Aku Geram dan Anti Koruptor (GAGAK) ini jujur mengaku ketawa ketiwi jika membaca cakap Bobby Nasution dipemberitaan yang mengatakan, meskipun nanti sudah tidak lagi jadi menantu Presiden Jokowi yang disebut pengikut setianya, Bahlil sebagai Raja Jawa, Bobby Nasution mampu membangun Sumatera Utara.
“Pakai apa Bobby bangunnya? Dengan APBD Sumut yang 60% belanja pegawai tinggal 40% lagi. Apa Bobby Nasution mau hanya buat bangun infrasruktur jalan saja lalu program lainnya pakai pinjol? atau Bobby Nasution merengek ke mertua lagi supaya bisa menekan presiden Prabowo Subianto,” cetus Safrizal.
Nggak laku lagi Bobby Nasution, sambung Ketua Ikatan Alumni Pondok Pesantren Modern Alkautsar (IKAPPMA) Kota Medan, karena Prabowo Subianto punya konsep sendiri untuk pemerataan pembangunan di semua daerah. Tidak seperti mertua Bobby Nasution yang mengkhususkan Kota Medan.
“Karena menantunya Walikota Medan, lalu meng-anak-tirikan daerah lain yang membutuhkan. Belum lagi persoalan hukum yang ditinggalkan dihampir semua proyek di Kota Medan, seperti rubuhnya gedung di Kejari Medan, lampu pocong, dan lainnya, yang tentunya ini akan ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum lantaran cukup banyaknya laporan dan pengaduan masyarakat,” tegas Safrizal.
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Independen Batubara Rembuk (DPP KIBAR), jika Bobby Nasutian bukan menantu Presiden Jokowi, dia itu bukan siapa siapa dan minim gagasan.
“Saksikanlah beramai-ramai bahwa pembangunan di Kota Medan jauh lebih buruk dari walikota sebelumnya, pembangunan di Kota Medan terlihat sekali, ya, terlihat sekali hancurnya,” tutup Safrizal. (RP)