“Cugeng Bencana Nasional. apa para pejabat Sukabumi cari sensasi atau wisata dengan bela sungkawa ke sana. Sementara disini rakyatnya sengsara terdampak bencana?,”
Editorial : Budi Darmawan
Apakah daerah Sukalarang dan sekitarnya yang berbatasan dengan Cianjur adalah daerah terlarang mendapatkan bantuan bencana? Pertanyaan itu muncul dari salah seorang penggiat sosial kepada penulis pagi ini.
Pertanyaan itu muncul saat melihat serbuan pasian anak anak yang hanya dibungkus selimut dan kain sarung dari wilayah Gekbrong dan Cirumput, Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi menuju RS Samsudin SH Sukabumi.
Karena persis berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, Warga terdampak di daerah itu cukup banyak. Data awal Selasa lalu BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan di Kecamatan Sukalarang terdapat rumah rusak sebanyak 174 unit terdiri dari rusak ringan 26 unit, rusak sedang 30 unit dan rusak berat sebanyak 123 unit.
Sementara pasien yang dilarikan ke RS Samsudin SH Sukabumi pasien anak usia 3-7 tahun sebanyak 20 orang, dewasa 120 org. Bahkan dikabarkan meninggal dunia sebanyak 4 orang.
Cugenang adalah daerah Bencana Nasional. Artinya semua bantuan dari Pemerintah difokuskan disitu. Wajar kalau Cugenang dibanjiri berbagai bantuan.
Sebatas bela sungkawa juga adalah hal bagi pejabat Pemerintah daerah mengunjungi Cugenang. Namun jangan kelewatan ada daerah yang dilewati rombongan pejabat dan relawan Kabupaten Sukabumi yang juga terdampak parah yaitu sekitar wilayah perbatasan seperti Sukalarang.
“Cugeng Bencana Nasional.
Apa para pejabat Sukabumi cari sensasi atau wisata dengan bela sungkawa ke sana. Sementara disini rakyatnya sengsara terdampak bencana?,” kata seorang teman tadi pagi yang menghubungi melalu panggilan WhatsApp.
Mobil ambulan BAZNAS, BPBD dan lainya seakan tak mau kalah kontes di Cianjur. Sementara rakyatnya di Kabupaten Sukabumi nyaris kaku terbujur.
Melihat hilir mudik bantuan ke Cianjur membuat tersayat warga Sukalarang yang terdampak bencana. Bagaiana tidak Sukalarang adalah pintu masuk atau perbatasan Sukabumi Cianjur (barangkali lupa mengingat jalan)
Semut diujung samudra nampak mata, sedang gajah di pelupuk mata terlihat buta. Seperti itulah kira kira. Jelas kalau daerah bencana dapat bantuan dari mana mana. Daerah Sendiri sudah tak dapat bantuan tak dapat pula perhatian.
Ya wajar karena mungkin para pejabat daerah Kabupaten Sukabumi lagi ngidam perhatian bukan menajamkan keprihatinan.