INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

28.1 C
Jakarta
Senin, Desember 30, 2024

Cara si Hacker Bjorka Meretas Data

Warta.in – Jakarta ( 20/09/2024 )

Memanfaatkan Kerentanan dan Rekayasa Sosial:

Keberhasilan Bjorka sering kali berasal dari pemanfaatan kerentanan dalam sistem dan memanfaatkan taktik rekayasa sosial. Ini termasuk:

– Mengidentifikasi dan memanfaatkan kelemahan keamanan: Bjorka kemungkinan menggunakan alat dan teknik untuk memindai dan mengidentifikasi kelemahan dalam sistem target, seperti perangkat lunak yang ketinggalan zaman, server yang salah konfigurasi, atau langkah-langkah keamanan yang diterapkan dengan buruk.

[1]
– Rekayasa sosial:  Bjorka mungkin telah menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mendapatkan akses ke sistem, seperti email phishing, menyamar sebagai pengguna yang sah, atau memanipulasi individu agar memberikan informasi sensitif.

[2]
– Penjejalan kredensial: Bjorka mungkin telah menggunakan kredensial yang dicuri dari pelanggaran data lain untuk mencoba mendapatkan akses ke sistem, teknik yang dikenal sebagai penjejalan kredensial. [3]

Alat dan Teknik Kustom:

Tindakan Bjorka menunjukkan penggunaan alat dan teknik kustom:

– Leaks.sh: Bjorka membuat mesin pencari kustom yang disebut leaks.sh yang secara khusus dirancang untuk mencari dan mengambil data yang bocor dari berbagai sumber.  Alat ini kemungkinan memainkan peran penting dalam upaya pengumpulan data mereka.

[3]
– Skrip otomatis: Bjorka kemungkinan menggunakan skrip dan alat otomatis untuk menyederhanakan aktivitas peretasan mereka, seperti mengotomatiskan ekstraksi, analisis, dan penyebaran data.

[4]

Eksploitasi dan Penyebaran Data:

Tindakan Bjorka lebih dari sekadar pelanggaran data; tindakan tersebut melibatkan eksploitasi dan penyebaran data yang dicuri:

– Penjualan data: Bjorka dilaporkan menjual data curian di berbagai pasar daring, mengambil untung dari informasi yang disusupi. [3]
– Rilis publik: Bjorka juga merilis data curian ke publik, sering kali menggunakan forum daring atau platform media sosial untuk menarik perhatian terhadap tindakan mereka dan berpotensi memberikan tekanan pada pihak berwenang. [5]

Pentingnya Keamanan Siber:

Tindakan Bjorka menyoroti pentingnya keamanan siber dalam melindungi data sensitif. Organisasi dan individu harus memprioritaskan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk mengurangi risiko pelanggaran data.  Ini termasuk:

– Audit keamanan rutin: Menilai sistem secara berkala untuk mengetahui kerentanan dan menerapkan pembaruan keamanan yang diperlukan.
– Praktik kata sandi yang kuat: Dorong penggunaan kata sandi yang kuat dan unik untuk semua akun.
– Autentikasi multifaktor: Terapkan autentikasi multifaktor untuk meningkatkan keamanan akun.
– Pelatihan karyawan: Mendidik karyawan tentang praktik terbaik keamanan siber dan ancaman umum.
– Perencanaan respons insiden: Mengembangkan dan menguji rencana respons insiden yang komprehensif untuk menangani pelanggaran data secara efektif.

Kesimpulan:

Aktivitas peretasan Bjorka di Indonesia menunjukkan sifat ancaman siber yang terus berkembang dan perlunya langkah-langkah keamanan siber yang kuat. Meskipun aplikasi spesifik yang digunakan oleh Bjorka sebagian besar masih belum diketahui, tindakan mereka menyoroti pentingnya kewaspadaan dan praktik keamanan proaktif untuk melindungi data sensitif.

By : Hostija.co.id

Latest news
Related news