INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

25.9 C
Jakarta
Jumat, April 19, 2024

Demo Tolak Kenaikan BBM Ricuh Saling Dorong Mahasiswa dan Polisi

Sukabumi, Warta.in || Saling Dorong dan saling lempar antara mahasiswa dan polisi tak terelakan pada aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, pada Rabu (7/9/2022).

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sukabumi (ABSI) benturan fisik. Saling dorong dan lempar air dalam kemasan mewarnai aksi.

Sebelumnya mahasiswa yang jumlahnya mencapai sekitar 300 orang dari 8 kampus yang ada di Sukabumi tersebut, melakukan long march dari titik kumpul awal di Lapang Merdeka Kota Sukabumi dan tiba di depan gedung DPRD Kota Sukabumi sekira pukul 15.00 WIB.

Sementara di gedung perwakilan rakyat sebanyak 500 personel gabungan dari TNI Polri dan Satpol PP sudah bersiaga sejak pukul 10.30 WIB.

Para orator berganitian melakukan orasi menolak kenaikan harga BBM dan meminta masuk ke dalam gedung DPRD untuk berdialog langsung dengan para wakil rakyat yang ada di Kota Sukabumi tersebut.

Aksi dorong-dorongan pun sesekali terjadi ketika para mahasiswa memaksa untuk masuk ke gedung DPRD.

Meski guyuran hujan menimpa mereka pukul 16.00 WIB, namun tidak menggoyahkan para mahasiswa.

Tidak hanya itu, aparat Kepolisian pun tetap siaga berjaga di lokasi aksi unjuk rasa dengan seragam yang basah akibat guyuran hujan deras.

Beberapa mahasiswa terjepit, saat terjadi aksi saling dorong. Selain itu lemparan bekas gelas plastik dari air kemasan saling beterbangan di udara.

Salah satu mahasiswa sempat diperingati oleh sesama mahasiswa karena kedapatan melemparkan air mineral tersebut ke kerumunan massa.

Koordinator ABSI, Rifki Rizaldi Rahmatullah mengatakan tujuan aksi tersebut adalah pertama mendesak pemerintah untuk menangkap mafia penyeleweng BBM subsidi yang mengakibatkan kelangkaan.

Lalu yang kedua mendesak presiden menstabilkan perekonomian dan yang ketiga merevisi BPH Migas untuk ketentuan menerima BLT agar dibagikan secara merata ke masyarakat miskin.

“Kita kemrin advokasi BLT kepada sopir angkot, mereka tidak mendapatkan BLT tersebut. Maka dari itu kami turun ke jalan sebagai sumber perlawanan masyarakat Sukabumi kepada indonesia bahwa masyarakat Sukabumi tidak diam terhadap pengkhianatan rezim Jokowi,” ujar Rifki

Lebih lanjut Rifki mengatakan bahwa gabungan mahasiswa memeberikan waktu hingga Minggu (11/9/2022). Namun ketika batas waktu tersebut Pemerintah RI tidak menurunkan dan tidak menstabilkan harga BBM, maka mahasiswa bersama rakyat Sukabumi akan turun kembali dengan massa yang lebih banyak.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Sukabumi, Kamal Suherman mengatakan bahwa DPRD Kota Sukabumi akan menyampaikan tuntutan para mahasiswa ke DPR pusat dan berharap ada respon untuk menurunkan harga BBM.

“Ya kami juga sebagai wakil rakyat tidak mau kalau memang ini akan menyengsarakan rakyat tentunya kami harus ada di pihak rakyat karena kami sebagai wakil rakyat. Secara kelembagaan fraksi-fraksi yang hadir mereka setuju untuk menolak kenaikan harga BBM,” ujar Kamal.

Latest news
Related news