32 C
Jakarta
Selasa, Desember 16, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Desa Lubuk Sanai Kabupaten Mukomuko Jadi Pilot Project Untuk Kemandirian Desa. 

Warta.in-Mukomuko,Bengkulu

Desa Lubuk Sanai Kabupaten Mukomuko menjadi Pilot Project Kemandirian desa yang merupakan salah satu visi utama Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko mulai terealisasi melalui dukungan penuh Pemerintah Kecamatan XIV Koto, yang menjadikan Desa Lubuk Sanai sebagai pilot project melalui inovasi pengelolaan sampah berbasis komunitas dan budidaya maggot. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan membersihkan lingkungan, tetapi juga memberikan tambahan pendapatan bagi desa dan setiap rumah tangga melalui konsep ekonomi sirkular yang cerdas. Rabu, (10/12/2025)

Selama ini, sampah selalu dipandang sebagai sumber masalah bagi masyarakat: sumber penyakit yang mengancam kesehatan, penyebab lingkungan yang tidak bersih, dan kontributor terhadap polusi udara yang merusak kualitas hidup. Namun, dengan pemikiran yang berbeda dan pengelolaan yang baik, sampah ternyata dapat bertransformasi menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi desa dan setiap keluarga. Konsep revolusioner ini yang terus diedukasi oleh pihak terkait kepada masyarakat, agar semua dapat memahami manfaat dan peran masing-masing dalam keberhasilan program.

Tentu saja, keberhasilan inovasi ini tidak dapat dicapai sendirian. Semua membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat dan kolaborasi yang erat antar semua pihak. Proses inti dari program ini adalah pemilahan sampah yang harus dilakukan oleh setiap rumah tangga, memisahkan antara sampah organik dan non-organik. Setelah itu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan melakukan penjemputan sampah secara teratur ke setiap rumah tangga, sehingga proses pengelolaan menjadi lebih terstruktur dan efisien.

Sampah organik yang telah dipilah akan dimanfaatkan melalui budidaya maggot, yang selanjutnya dapat dijual sebagai pakan ternak atau bahan baku pupuk organik yang memiliki nilai pasar yang menjanjikan. Sementara itu, sampah non-organik dapat langsung dijual ke pengepul atau didaur ulang dengan sentuhan teknologi yang akan dikembangkan lebih lanjut di masa depan. Semua ini tidaklah mudah dan membutuhkan proses yang teratur, mulai dari edukasi, pelatihan, hingga penerapan yang konsisten di lapangan.

Dalam kesempatan yang sama, Mutriadi selaku Kepala Desa (Kades) Lubuk Sanai, yang didampingi Sekretaris Desa (Sekdes), menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Pemerintah Kabupaten Mukomuko dan Pemerintah Kecamatan XIV Koto atas kepercayaan yang diberikan dengan menjadikan desa mereka sebagai pilot project. Ia juga menegaskan kesiapan penuh Desa Lubuk Sanai untuk menjalankan inovasi program tersebut. Sudah banyak persiapan yang dilakukan, antara lain penyiapan lembaga pengelola yang akan mengawasi pelaksanaan, penyusunan payung hukum yang jelas untuk menjamin keberlangsungan program, dan perumusan teknis pelaksanaan yang rinci.

Untuk mengetahui tanggapan masyarakat, pihak desa juga telah melakukan langkah-langkah penting berupa pembagian kuisioner dan wawancara dengan perwakilan rumah tangga di seluruh wilayah Desa Lubuk Sanai. “Alhamdulillah, mayoritas masyarakat mendukung program inovasi ini,” ujar Mutriadi dengan senyum bangga. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa teknis pelaksanaan masih membutuhkan pendampingan dan advokasi yang berkelanjutan dari Pemerintah Kecamatan XIV Koto dan pihak terkait lainnya, agar semua proses berjalan sesuai rencana dan manfaat dapat dirasakan oleh semua warga.

Harapan besar terpatri pada pilot project ini, bahwa Desa Lubuk Sanai dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Mukomuko dalam mencapai kemandirian ekonomi sambil menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, diharapkan program ini dapat berkembang dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kehidupan warga. (HD)

Berita Terkait