27.1 C
Jakarta
Sabtu, Februari 1, 2025
spot_img

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Desri Nago, SH Angkat Bicara Terkait Oknum Wartawan Diduga Meminta Imbalan “Jatah” Dari BBM ???

Warta In | Palembang, – Ketua Umum Lembaga Pemerhati Organisasi Ekonomi Republik Indonesia (POSE RI) sekaligus Ketua DPW PWDPI Sumsel serta ketua Serikat Masyarakat Sumsel Desri Nago, SH angkat bicara terkait adanya pemberitaan BBM oknum Wartawan RDI.

“Ada embel embel minta jatah kalau sama seperti biasa yang sudah saya katakan jangan ada embel-embel.Namun Oknum Wartawan satu ini dari media Detik Times oknum RDI mengirimkan pemberitaan, haruslah propesional,”ujarnya.

Kemudian, sambung Desri, dia menjawab kalau ingin menulis ya menulis saja. Karena yang namanya BBM ini tidak asing lagi di Muara ini di Kabupaten Sumsel di muba, silahkan kalau mau menulis ya menulis saja.

“Saya sudah sering di dalam pemberitaan, bahwa itu hak saya kalau mau mengambil secara individu baik kuasa secara individu di dalam maupun di luar pengadilan. Terkait klien mau usaha apa ya silahkan. Silahkan menulis cuman profesional,” katanya.

“Namun di sini ada embel-embel berbunyi ujungnya dia akan menuliskan berita mengirim berita kalau tidak mendapat jatah, dan ada istilahnya akan menaikkan terkait pemberitaan rilis itu kalau tidak mendapat sesuatu.Jadi saya menilai pemberitaan tersebut tidak profesional, hanya berlatar belakangkan harus ada embel-embel, seperti tulisan yang diterbitkannya di salah satu medianya.Jadi mengirim rilis kemudian saya telepon balik, katanya dia tidak ada, hanya ingin meminta jatah dari gudang BBM,” tambah Desri.

Lebih lanjut Desri menuturkan, kalau mau meminta jatah silahkan meminta jatah, kalau menulis silakan menulis jangan ada embel-embel.

” Harap kepada rekan rekan jurnalis, kalau mau melakukan kontrol silahkan. Karena saya sudah berkata saya juga sebelum di advokat saya seorang aktivis dan media,” ucapnya.

“Saya tidak munafik, sudah saya katakan saya bukan orang yang bersih-bersih sangat, tidak lupa dari kesalahan di lapangan dan kekhilafan, saya tidak munafik. Sudah saya katakan berulang-ulang janganlah kita sok bersih padahal menumpang hidup, ibarat ulat menumpang hidup dibatang yang busuk. Jadi untuk saudara RDI, bukan hanya saudara yang bisa menulis, wartawan lainpun bisa menulis siapapun bisa menulis, anda tidak profesional,” paparnya.

‘Jadi kalau anda menulis kami pun bisa menulis. Kalau saya mengaku diri saya saya profesional, saya advokat. Kalau mau ngambil klaim individu yang saya sudah diatur dalam UU Advokat. Terkait klien saya mau usaha apa itu hak dia ,dia sudah tahu resikonya, itu dalam tulisan saya, saya katakan kalau mau kontrol mau aksi memang saya aktivis, siap mendukung. Bukan berarti
saya orang yang bersih, saya mengerti persoalan BBM yang ada di Sumatera Selatan ini,”tambahnya.

“Sekali lagi, saya katakan saudara tidak profesional bukan hanya saudara saja yang bisa menulis dan media-media lain pun bisa menulis,.masih banyak yang bisa.di angkat dari pemberitaan misal Galian C dan Batu baru,”pungkasnya

Latest news
Related news