INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

32.1 C
Jakarta
Jumat, April 19, 2024

Di Komplain Gelar Konser, Begini Pemaparan Konstruktif GM EPICENTRUM

 

warta.in
Mataram,NTB – Pertunjukan konser musik yang digelar Even Organiser di areal parkir timur Epicentrum Mall Mataram menuai komplain dari Klinik Bersalin Bunda Mataram. Pasalnya suara loud speaker dari sound system sebagai out put konser tersebut dinilai mengganggu pasien. Yaitu pasien bersalin diklinik tersebut yang berjumlah 5 sampai 10 pasien.

p

Hal tersebut diadukan pihak klinik ke kantor Kecamatan Mataram, yang selanjutnya dilakukan mediasi di aula Kantor Kecamatan Mataram pada Jum’at 2 Desember 2022.

Dihadiri pihak management epicentrum, pengelola klinik Bunda, Polsek Mataram, BPBD, POLPP, Lurah Punie beserta Kepala lingkungan Karang Bedil dan jajaran Kecamatn Mataram.

Kepala lingkungan karang bedil yang juga sekaligus ketua Karang Taruna Kecamatan Mataram mengatakan, bahwa lingkungannya banyak merasakan dampak positif dengan keberdaan Epicentrum Mol Mataram sejak awal.

“Lingkungan saya banyak merasakan dampak positif dengan keberadaan epicentrum, bukan karena adanya konser musik tapi sudah sejak awal. Konser ini saya melihtnya sebagai sebuah hal yang positif untuk pemuda. Kita lihat sendiri para pemuda datang ke epicentrum sebagai tempat komuniksi dan diskusi, selain itu perubahan drastis dibidang ekonomi masyarakat sekitar epicentrum terbangun dengan peluang ekonomi yang muncul”,ujarnya.

Salah seorang warga lain juga menambahkan bahwa sejak adanya epicentrum semangat kompetitif masyarakat sekitar juga turut termotivasi.
Dari pihak BPBD Kota Mataram juga manyampaikan bahwa dengan adanya konser tersebut dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar. Terkait masalah kegitan konser dikatakannya tentunya ijinnya telah melalui kajian hanya saja butuh kesepakatan untuk mengedepankan sikap tenggangrasa
O
Dari SatpolPP Mataram menyarankan agar ada alat ukur standar desible getaran sound system agar bisa disesuaikan dengan kondisi sekitar, tinggal kesepakatan bersama yang harus terbangun.

Dari Management Epicentrum Bapak Salim mengatakan pihaknya secara bertahap sudah melakukan sejumlah perubahan secara bertahap.
Perbaikan perbikan secara bertahap akan dilakukan berikut sosialisasi bersama kelurahan.

“Usulan usulan yang kami tampung nanti kami akan coba mengaktualisasikan tetapi kami juga akan melakukan inventrisasi lapangan,” jelasnya.

Salim juga menuturkan perjalanannya sejak awal datang ke Lombok. Lokasi Epicentrum tersebut masih sepi dan kendaraan yang lewat juga masih jarang.
“Saya pertama kali datang ke Lombok tahun 2013 yang lalu mengundang para investor dan melihat lihat Jalan Sriwijaya depan kantor Bupati lama mulai jam 6 pagi sampai jam 8 malem mobil yang lewat masih jarang, setiap 5 sampai 10 menit baru ada mobil lewat. Tapi alhamdulillah kami bersama owner tetap bertekad bulat untuk membangun Lombok tentunya dengan perhitungan perhitungan yang matang. Kami tetap bertekad megadakan Mol Epicentrum pertama di NTB khususnya di Lombok agar para wisatawan bisa melihat sesuatu yang tidak jauh beda dengan tempat asalnya. Ketika kangennya mereka terhadap fasiliats ditempat asal mereka maka masih bisa terpenuhi di Epicentrum Mall Mataram.,”terangnya.

Diapun menambahkan dengan ketersediaan fasilitas pendukung seperti Epicentrum, tentu mereka wisatawan bisa lebih lama tinggal di NTB . Seperti juga tujuannya bersama pemerintah.

Untuk diketahui Epic juga memberikan sumbangsih cukup besar untuk mendongkrak PAD dari PPN, PPH, PPA 21, dan lainnya, SDM lokal yang ditampung Epic jug lebih dari 2500 orang.

“Kemarin terjadi berturut turut setiap minggu konser karena adanya euforia hingga tingkat nasional. Masalah pasti selalu ada dalam setiap perhelatan. Dengan mendatangkan artis tentunya akan mempengaruhi followersnya untuk datang dan menginap juga di Lombok, tinggal lebih lama sambil berwisata, tentunya ini memberikan dampak ekonomi tidak hanya kepada satu atau dua orang saja.

Dan event event ini tidak setiap hari, setelahnya belum tentu juga ada event sebulan atau dua bulan sekali,”sambungnya.

Sementara Putranto unsur management Epic juga menyampaikan bahwa konser ada yang berbayar ticket dan ada yang gratisan, khusus yang berbayar tidak bisa digelar ditempat tempat terbuka secara vulgar karena merugikan EO.

Demikian pula Bowo dari unsur Management Epic juga menambahkan bahwa pihaknya hanya bertujuan membantu percepatan pemulihan ekonomi daerah pasca gempa dan pandemic sesuai tema RPJMNAS.

“Sesuai instruksi Presiden bahwa kita tidak boleh menghalang halangi iklim investasi yang berkembang. Selaras dengan adanya OSS yang terbaru, ijin epicentrum itu adalah real estate yang diberdirikan sendiri atau disewakan. Lahan parkir yang disewakan hanya sektor pemanfaatan lahan sebagaimana tertuang dalam Amdal.

Sebagimana arahan Pak Camat untuk saling bertoleransi, tentunya usulan usulan juga akan kami tampung. Tapi mari kita saling bertoleransi untuk Mataram menjadi semakin Harum dan lebih maju. Kita tidak bisa pungkiri manfaat manfaat lain yang kita semua masyarakat rasakan, ada juga manfaat lain yang di tekankan pemerintah Kota Mataram untuk merangkul UMKM. Itu teraplikasi dalam setiap ivent yang digelar karena semuanya merangkul UMKM yang ada beserta kearifan lokal yang tersedia. Epicentrum juga banyak menampung produck UMKM termasuk yang dari luar Kota Mataram,”paparnya lebih konstruktif.

Bowo juga berharap bahwa atas dasar kepentingan bersama, kepentingan ekonomi masyarakat dan pemuda sekitar serta tujuan pemerintah untuk membuka ruang kepada UMKM lokal juga membutuhkan toleransi dari para tetangga Epic. Dipermaklumkannya juga bahwa Gelar event conser musik diadakan oleh EO, dan mereka juga pengusaha.

Camat Mataram Budi Wartono S.STP,. sebagai mediator menyampaikan bahwa kegelisahan kegelisahan yang muncul adalah euforia sesaat.

“Kegelisahan kegelisahan yang muncul itu hanyalah euforia sesaat, dan saat ini sudah mulai menurun bertahap. Konser ini tidak digelar terus menerus setip minggu atau setiap bulan, tetapi saat saat tertentu. Tetapi ini selanjutnya akan terus berjalan dengan kesepakatan kesepakan bersama untuk melakukan sebuah pengawasan. Tapi kita semua sepakat bahwa membangunj daerah adalah suatu hal yang wajib dan menjadi kewjiban bersama. Memberikan ruang dan menciptakan iklim kepada investor yang memberikan income kepada daerah harus kita dukung karena memberikan income cukup besr kepada daerah.

Semuanya nantinya juga akan dikembalikan oleh Pemda kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan. Kami juga tidk menampik kepentingan Klinik Bunda dan kebutuhan tenggang rasa epicentrum.

Semua akan kami rangkum bersama Kelurahan dan akan dituangkan kemudian dalam sebuah kesepakatan sebagai dasar peran pengawasan bersama,”imbuhnya.(sr)

Latest news
Related news