Diduga Tak Sesuai Gambar Rencana, Proyek Kantor Kecamatan Ciasem Kena Teguran
Warta In Jabar, Subang – 22 September 2025. Proyek pembangunan Kantor Kecamatan Ciasem yang dikerjakan oleh CV. Ilham Saudara Abadi mendapat sorotan serius dari konsultan pengawas. Setelah dilakukan pemantauan langsung ke lokasi, ditemukan sejumlah pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam gambar rencana.
Proyek yang bersumber dari anggaran Belanja Modal Bangunan Gedung Kantor ini dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor 027/30/SPK/CIASEM/VIII/2025. Namun dalam perjalanan, konsultan pengawas mengeluarkan surat teguran resmi tertanggal Senin (22/9/2025), yang memuat instruksi tegas kepada kontraktor pelaksana.
Dalam surat teguran itu disebutkan, pekerjaan pembesian tulangan kolom utama (K1) harus sesuai gambar rencana. Tulangan utama kolom wajib menggunakan 8 batang besi berdiameter 12 mm, dengan ring begel berdiameter 8 mm yang dipasang pada jarak 10–15 cm antar begel. Konsultan menegaskan tidak diperbolehkan adanya perubahan diameter maupun susunan tulangan di luar ketentuan.
“Kolom adalah struktur penopang utama bangunan. Jika spesifikasinya diubah, kekuatan dan keamanan gedung bisa terancam. Kontraktor harus segera melakukan penyesuaian sesuai gambar kerja,” tegas konsultan pengawas di lapangan.
Selain aspek teknis, konsultan pengawas juga menyoroti minimnya tenaga kerja yang diturunkan ke lokasi. Kondisi ini dikhawatirkan membuat progres pembangunan berjalan lambat dan tidak sesuai target waktu kontrak. Oleh karena itu, kontraktor diminta menambah jumlah tenaga kerja (manpower) agar jadwal pelaksanaan bisa tercapai.
“Progres pekerjaan harus sesuai rencana. Jika tenaga terbatas, maka waktu pelaksanaan akan molor. Kontraktor tidak boleh menyepelekan masalah ini,” ujar konsultan.
Konsultan pengawas juga mengingatkan agar pihak kontraktor maupun pelaksana lapangan selalu melakukan koordinasi intensif dengan tim pengawas. Hal ini penting untuk memastikan setiap tahapan pekerjaan tetap sesuai standar mutu dan
“Koordinasi di lapangan sangat penting. Jangan sampai kontraktor bekerja tanpa arahan yang jelas. Semua langkah harus terukur, karena proyek ini memakai dana publik,” jelasnya
Surat teguran ini menjadi tanda peringatan keras agar kontraktor lebih disiplin dan memprioritaskan kualitas. Mengingat proyek pembangunan kantor kecamatan adalah fasilitas pelayanan publik, masyarakat tentu berharap hasilnya benar-benar kokoh, aman, dan selesai tepat waktu.
Jika teguran dari konsultan ini tidak segera ditindaklanjuti, bukan tidak mungkin langkah lebih tegas akan diambil, termasuk evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kontraktor.
“Masyarakat punya hak mendapatkan gedung pelayanan yang berkualitas. Kami tidak ingin pembangunan ini hanya formalitas belaka,” tutup konsultan pengawas.