28.9 C
Jakarta
Jumat, Oktober 3, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Diskusi dan Kolaborasi Karya Alih Media Seni Sastra

POTIANAK – WartaIN – Perayaan Lintas Ruang Sastra merupakan sebuah inisiatif yang dirancang sebagai wadah pertemuan dan kolaborasi antar berbagai cabang seni.

Acara ini diselenggarakan di Langkau Etnika Art Space pada 26 September 2025, sebagai bagian dari Program Penguatan Komunitas Sastra yang digagas oleh Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.

Perayaan ini berfokus pada eksplorasi dan penyajian karya-karya sastra yang dialihkan ke media seni lainnya. Para seniman dari bidang teater, tari, dan musik berkumpul untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan menciptakan karya baru dengan menafsirkan ulang teks sastra ke dalam bentuk seni yang segar dan inovatif.

Inti dari Perayaan Lintas Ruang Sastra adalah proses alih media, yaitu transformasi karya sastra dari bentuk aslinya ke dalam medium seni lain. Ini bukan sekadar adaptasi, melainkan sebuah reinterpretasi kreatif yang memungkinkan audiens menikmati sastra melalui pengalaman sensorik yang berbeda.

Dengan dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Program Penguatan Komunitas Sastra, Langkau Etnika bertujuan untuk:

1. Meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra.

2. Mendorong kerja sama lintas disiplin seni.

3. Mengembangkan inovasi dalam berkesenian.

4. Menyajikan pengalaman yang mendalam bagi audiens.

Sebagaimana disampaikan oleh Ahmad Mahendra, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, bahwa program Penguatan Komunitas Sastra ini adalah upaya untuk menjembatani antara karya sastra dengan pembaca. Karena selama ini, diseminasi buku sastra masih belum optimal.

Komunitas sastra berperan sebagai ujung tombak yang akan menyebarluaskan karya sastra, dengan cara mendiskusikannya dan mengalihwahanakannya.

Diskusi ini dihadiri oleh 40 perwakilan dari komunitas sastra di Kalimantan Barat, dengan menghadirkan dua narasumber. Narasumber pertama, Ahmad Sofian, menyampaikan materi berjudul Trajektori Teks: Menyimak Kisah Munawar Kalahan dan Yusakh Ananda.

Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami kembali serta mengeksplorasi makna dan pesan dari perjalanan lintas waktu dalam karya sastra. Narasumber kedua, M. Davi Yunanda, S.Sn, membahas Fungsi Teks dalam Membangun Ruang Imajinasi, yang mengupas peran teks sastra dalam memicu kreativitas imajinatif.

Pertunjukan ini menampilkan karya seni yang terinspirasi dari puisi-puisi terpilih, yang diwujudkan dalam bentuk musikalisasi, dramatisasi, dan tari.

Tujuannya adalah membawa sastra lebih dekat kepada audiens, terutama generasi muda, melalui pendekatan yang lebih hidup dan relevan. Pertunjukan ini melibatkan para seniman yang mengolah teks puisi menjadi karya seni baru sesuai dengan disiplin seni masing-masing, seperti musik, teater, dan tari.

Sebanyak empat repertoar disajikan oleh para seniman lintas disiplin, yang semuanya merupakan adaptasi dari karya-karya Joko Pinurbo, maestro puisi Indonesia. Pertunjukan ini menjadi wujud nyata dari transformasi kreatif karya sastra ke dalam bentuk seni yang beragam, ( . ).

Berita Terkait