28 C
Jakarta
Selasa, Agustus 5, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Dugaan Praktik Ilegal di Ruko Dekat Polres Kubu Raya: Bawang Ilegal Malaysia

Kubu Raya,

Selasa 5 Agustus 2025 – Praktik ilegal terendus kuat di sebuah ruko yang berlokasi strategis di Jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Ambawang, hanya sepelemparan batu dari Markas Polres Kubu Raya. Tim media gabungan yang melakukan investigasi langsung ke lokasi menemukan indikasi keras adanya penyimpanan dan bongkar muat bawang putih ilegal asal Malaysia.

Berdasarkan informasi dari seorang aktivis lokal yang telah lama memantau pergerakan di kawasan tersebut, aktivitas mencurigakan terjadi sejak dini hari.
“Belum lama masuk kok, tadi jam 3 pagi. Cuma gudangnya langsung ditutup. Dua ruko itu full bawang putih, jelas-jelas bukan lokal, itu barang Malaysia. Mereka sembunyikan di ruko yang tertutup rapat,” bebernya, enggan menyebut identitas.

Pantauan langsung di lokasi memperkuat keterangan tersebut. Dua ruko tertutup rapat tanpa plang nama, namun aroma menyengat dari dalam gedung dan aktivitas lalu-lalang kendaraan kecil hingga truk membuat dugaan makin kuat. Bukan hanya baunya yang khas, aktivitas berlangsung dalam pola terorganisir — nyaris tanpa suara, seperti sudah terbiasa menghindari sorotan.

Lebih mengejutkan, seluruh aktivitas ilegal ini berlangsung di bawah hidung aparat penegak hukum, dengan jarak kurang dari satu kilometer dari kantor Polres Kubu Raya. Pertanyaan besar pun muncul: Ada pembiaran atau kecolongan?

Saat tim media mencoba melakukan konfirmasi, salah seorang pekerja yang sedang berada di sekitar lokasi hanya menjawab singkat.
“Saya cuma pekerja, Bang. Ini bawang punya Bom-Bom, dia lagi antar barang ke Tanjung Raya 2. Nanti juga dia datang sendiri,” ujarnya sembari menutup rapat pintu ruko dan menghindari pertanyaan lanjutan.

Sampai berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak berwajib. Namun, publik mendesak adanya tindakan tegas atas dugaan aktivitas ilegal yang telah merugikan negara dan berpotensi memukul harga pasar lokal.
Pertanyaannya kini: siapa yang bermain di balik bisnis kotor ini — dan mengapa aparat diam?

Berita Terkait