Palembang, – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kota Palembang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Palembang, Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kota Palembang dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang hari ini melaksanakan Seminar Pendidikan yang mana mengambil tema Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menanamkan pendidikan karakter bagi murid melalui kegiatan sosial dilingkungan sekolah (sinergitas dengan BAZNAS Kota Palembang).
Selain seminar juga diadakan pelantikan dan pembacaan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Unit Pengumpulan Zakat disekolah yang langsung dilakukan oleh Ketua BAZNAS Kota Palembang sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan DPD AGPAII Kota Palembang bertempat di aula Gedung Guru PGRI Provinsi Sumatera Selatan, Sabtu (24/8/2024).
Dikatakan Ketua DPD AGPAII Kota Palembang Kemas A Ibrahim, M.Pd, di sini perlu saya jelaskan ke Disdik Kota Palembang, di mana ini terdiri dari Persatuan Guru Agama baik dari tingkat TK, FKG, KKG SD, SD, SMP, SMA, dan sebagainya. Kita sudah menunjuk mereka jenjangnya itu ketuanya masing-masing, kalau untuk FKG TK itu Aminah, untuk KKG itu Juanda, SD, SMP yakni Selamat, SMA dengan SMK dengan SLB ini kan kemarin itu yang ingin ditunjuk oleh Zulfikor dari SMK Negeri 1.
Tetapi pelaksanaan pelantikannya belum bisa, SMK juga saya berencana dengan Zulfikri dari SMK Negeri Sumsel tetapi belum juga terlaksana, jadi kita berbarengan. Kita jelaskan untuk guru agama memang kita untuk PPG ini memang agak susah, tetapi alhamdulillah kepada Disdik kita itu bergerak ini bukan tempatnya kota Palembang saja, tetapi Se Indonesia.
“Kita itu, saya itu diangkat tahun 2018, dan Surat Keputusan (SK)-nya itu tahun 2019, masalah awal itu komunitas si KKG itu tidak ada guru agama, Cuma ada guru kelas, dan guru-guru yang lainnya, sedangkan guru agama tidak komunitas,” ujarnya.
Kemudian, saya dengan kawan lain lalu kita pelajari apa yang perlu masukkan di dalam sistem TKG, rupanya dari Disdik menjelaskan bahwa harus ada SK organisasi. Maka kita tanggal 1 Februari 2021 kita buat SK itu semangat kita, baik SD, SMP kalau TK itu mereka dilaksanakan oleh Kementerian Agama, jadi Kita perlu ruang lalu kita ajukan di komunitas SPKG untuk guru agama.
Makanya guru agama itu bisa ikut guru penggerak, karena ada komunitas, kalau tidak ada komunitas tidak bisa jadi guru penggerak, jadi alhamdulillah. Lain waktunya lagi tahun 2021 itu kawan ikut free test tahun 2019, mereka itu karena Covid-19 mereka tidak bisa ikut PPG, mereka itu free test.
“Kita berjuang tahun 2021, Kementerian Agama pusat siap membayar kalian asal kalian PPG, untuk PPG ini anggarannya tidak ada APBN, kalau dahulu APBN ada, kalau sekarang APBN itu hilang semua, untuk dari APBN itu sedikit 5, 6, 7, tapi kita tetap alhamdulillah,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, lalu kita pada zaman dahulu yakni Kepala Disdik Kota Palembang Zulinto, di mana beliau juga ACC, tetapi kita juga harus menghadap pemerintah kota (Pemkot) Palembang pada zaman itu adalah H Harnojoyo. Di mana surat kita itu dari bulan Maret sampai bulan Oktober itu belum ada balasan, dan kita juga menghadap ke Sekretaris Daerah (Sekda) kemarin yakni Drs Ratu Dewa, dan beliau mengatakan kalau kita juga tidak bisa menganggarkan langsung dan kalian harus menghadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Kita menghadap DPDR kota Palembang, akhirnya Disdik Kota Palembang siap membayarkan kita yaitu sebanyak 120 guru pada tahun 2023 zaman Ketua Disdik Ansori kita dibiaya PPG walaupun dipecah oleh pihak Kementerian Agama 65 kategori satu, dan 55 kategori dua itu yang bermasalah lintas tahun.
“Tahun 2024 kita dibiaya 33 guru karena di bagi, kita karena guru agama ini jumlahnya kalau di TK itu jumlah 48 guru agama, di mana guru agama itu yang Al Azhar, Izzudin, yang Islam Terpadu (IT) untuk guru agama, makanya jumlahnya 48,” katanya.
Masih dilanjutkannya, untuk SD itu lebih banyak jumlahnya, jadi antrian kemarin 497 untuk SD, untuk SMP sekitar 400, kalau SMA ini bukan wilayah kita, tetapi karena kita AGPAII, maka kita juga harus memperjuangkan mereka. Kalau SMA itu jumlahnya 150 yang lulus free test, sedangkan untuk SMK itu jumlahnya 130. Di mana kita ini masih takut menghadap, kalau dahulu masih takut menghadap, saya takut kalau menghadap Walikota, takut menghadap DPRD, jadi karena kita takut sehingga pada tahun 2021 kita tidak di biaya.
Kalau kemarin Gubernur itu yang baru ini 140 kalau Sekolah Menengah Atas itu, jadi kita regulasi bagaimana ke depannya kalau guru agama itu sertifikasi, Kementerian Agama siap membayar kalian, tetapi APBD. Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia bukan hanya kota Palembang saja, di mana Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia nasional juga sudah bergerak.
“Kalau kita sama-sama, guru agama ini kalau guru agama ibu/bapak ke sekolah-sekolahan kebiasaan pagi-pagi sudah mulai. Di sini terdiri dari kawan Taman Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga, jadi di sini ada semua, jadi mewakili, karena AGPAII ini yang ada di kota Palembang,” ucapnya.
Menurut Ketua BAZNAS Kota Palembang Ki Agus M Ridwan Nawawi, S.Pd., MM, di mana-mana antum semua insya Allah Sahid, Mujahid, Mujahidah, apa pun yang antum lakukan sebagai guru, itu Subhanalah amalan antum mengalir, sebagai guru mengajari yang baik-baik. Walaupun antum lagi tidak ada lagi di dunia ini, ilmu yang bermanfaat, karena kita akan meninggalkan amal Jariyah. Ini sudah jelas guru-guru ini ilmu yang bermanfaat, makanya semangat, masalah uang atau finansial itu nomor sekianlah berapa pun yang kita dapatkan itu yang kita cari bukan jumlah tapi keberkahan.
Tapi tidak apa-apa senang saja, karena memang yang bicara bukan yang bukan masalah dapat gajinya, hati kita senang mengajar, tapi kalau kita sudah fashionnya guru apa yang kita kerjakan itu sebagai penyemangat kita insya Allah kita tidak berhitung-hitung atau menggerutu.
“Di terima saja dengan ikhlas, yakinlah Allah akan balas, Allah akan ganti, Allah akan berikan keberkahan-keberkahan apa yang sudah kita lakukan. Yuk sama-sama kita bersinergi, nanti BAZNAS juga ada berharap dengan antum semuanya, karena kami ada program terkait bagaimana mengajak sholat-sholat baik itu negeri atau swasta yang selama ini sudah berjalan,” imbuhnya.