PONTIANAK — Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Barat dari Fraksi Partai Gerindra, Yuliansyah, menyampaikan berbagai hal penting saat menghadiri agenda reses bersama masyarakat dan sejumlah tokoh daerah. Dalam pertemuan tersebut, ia menyoroti perlunya kekompakan dalam memperkuat suara partai di tingkat DPRD provinsi hingga DPR RI, serta mendorong pengembangan ekonomi berbasis koperasi di daerah.
Yuliansyah menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh pengembangan Koperasi Merah Putih yang kini telah menjangkau lebih dari 2.143 desa dan kelurahan di Kalbar. Ia menegaskan bahwa koperasi tersebut dapat menjadi solusi untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dengan akses pinjaman modal usaha mulai dari Rp3 miliar hingga Rp5 miliar per koperasi desa atau kelurahan, tergantung jumlah anggota dan potensi wilayah.
“Dana tersebut bukan hibah, tapi pinjaman untuk modal kerja. Nantinya, koperasi akan didampingi oleh tenaga ahli dari pusat, baik dalam pengelolaan usaha maupun manajemen keuangan,” ungkapnya.
Usaha yang dapat dijalankan oleh koperasi mencakup berbagai sektor, seperti penyediaan sembako, LPG, apotek, usaha perikanan, bahkan pom bensin mini. Di samping itu, koperasi juga akan menjalankan fungsi simpan pinjam. “Bagi anggota yang punya uang, bisa menyimpan. Yang tidak punya, bisa meminjam untuk usaha,” ujarnya.
Yuliansyah juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap praktik penipuan dan peredaran uang palsu. Ia menyampaikan bahwa meskipun Satgas khusus belum dibentuk, masyarakat diminta aktif melapor jika menemukan dugaan peredaran uang palsu di wilayahnya.
“Hati-hati kalau ada yang menukar uang Rp100 juta menjadi Rp75 juta, itu patut dicurigai. Jangan tergiur, karena kemungkinan itu uang bermasalah. Kami imbau masyarakat segera melapor ke pihak berwenang,” tegasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya sosialisasi program Operasi Merah Putih untuk penguatan cadangan pangan lokal seperti beras dan jagung dari petani, serta ikan dari nelayan. Gudang-gudang penampungan akan disiapkan koperasi sebagai pusat distribusi bahan pangan strategis.
Yuliansyah juga menyampaikan bahwa simbol-simbol bendera organisasi atau koperasi boleh dikibarkan, namun tidak boleh lebih tinggi atau dibanding-bandingkan dengan bendera merah putih.
“Itu bendera yang direbut dengan darah para pahlawan. Hormati lambang negara,” tandasnya.
Kehadiran Yuliansyah disambut antusias oleh masyarakat dan para pengurus koperasi desa. Ia berharap gerakan ekonomi akar rumput seperti Koperasi Merah Putih dapat menjadi instrumen nyata pemberdayaan rakyat di Kalimantan Barat.