27.4 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Hari Tani Nasional 2025: P3STL Desak Reforma Agraria Sejati di Subang

Hari Tani Nasional 2025: P3STL Desak Reforma Agraria Sejati di Subang

Warta In Jabar, Subang Cipunegara, 24 September 2025 – Ratusan petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Penggarap Sejahtera Tani Lestari (P3STL) melakukan aksi peringatan Hari Tani Nasional di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunegara, Kabupaten Subang. Orasi yang dipimpin Ketua Umum P3STL menegaskan tuntutan reforma agraria sejati dan pengembalian hak atas tanah kepada petani.

Dalam orasinya, Ketua P3STL menyoroti konflik agraria yang menimpa penggarap Subang. “Tanah adalah sumber kehidupan dan amanah Tuhan. Membiarkan petani kelaparan di tanah subur adalah dosa sosial dan pengkhianatan terhadap keadilan,” tegasnya. Ia menekankan bahwa monopoli tanah oleh oligarki dan praktik penggusuran terhadap petani adalah bentuk penindasan yang sistemik.

P3STL menuntut pemerintah daerah untuk segera:

1. Melaksanakan reforma agraria sejati;

2. Redistribusi tanah kepada kaum tani tanpa syarat;

3. Menghancurkan monopoli tanah oleh oligarki;

4. Mengakui dan melindungi hak penggarap rakyat.

Selain itu, Ketua P3STL mengkritik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dinilai berpihak pada korporasi besar. “Dengan dalih tanah negara, ia menggusur petani, tetapi kepada korporasi, ia tunduk patuh. Cukup! Kaum tani Subang muak dengan pengkhianatan ini,” ujar Ketua P3STL.

Tuntutan juga diarahkan kepada Bupati dan DPRD Subang agar menghentikan praktik yang menguntungkan pemodal, serta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menegakkan reforma agraria sebagai amanat konstitusi.

Acara peringatan ditutup dengan seruan semangat: “Hidup kaum tani! Hidup rakyat pekerja! Lawan oligarki, lawan kezaliman! Reforma Agraria Sejati – Jalan Kedaulatan Bangsa!”

Peringatan Hari Tani Nasional 2025 ini menegaskan bahwa perjuangan rakyat tani Subang untuk hak atas tanah masih jauh dari selesai. Aksi kolektif seperti yang digelar P3STL menjadi sarana menuntut keadilan agraria secara tegas, sekaligus menegaskan posisi kaum tani sebagai tulang punggung bangsa yang menuntut pengakuan hak-haknya.

Berita Terkait