Warta.in-Rejang Lebong,Bengkulu.
Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menerima bantuan dana hibah sebesar Rp.4.370.000.000,- Miliar dari Kementerian Pertanian RI.Kegunaannya untuk program Optimalisasi Lahan (Oplah) Non Rawa Tahun Anggaran 2025.
Pengelola Oplah Untuk di wilayah Kabupaten Rejang Lebong diberi wewenang untuk mengerjakan adalah Kelompok, Kelompok yang mendapatkan sebanyak 42 kelompok .Kelompok penerimanya terdiri dari kelompok tani, Gapoktan, dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).harus diketahui bahwa Oplah merupakan Program berbasis Padat Karya.
Kepala Dinas Pertanian, Suradi melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian, Aryanto, SP., MP. menjelaskan, ” Program Oplah Setiap Kelompok Berbeda -beda besaran anggarannya,tergantung luas lahan yang ada dilokasi kelompok masing-masing yang akan dibangun,Untuk wilayah Kabupaten Rejang Lebong dengan luas lahan global sekitar 950 ha.Jadi,untuk tahun ini anggarannya 1 ha lahan itu dengan anggaran Rp. 4.600.000 ,- Per hektar,” Jelas Yanto sa’at dikonfirmasi Lewat Aplikasi Whataps, Rabu,(22/10/25).
Yanto mengatakan,” Program Oplah bertujuan untuk mendukung Swasembada Pangan Nasional . ia (Yanto ,red) meminta Program Oplah pelaksanaannya harus sesuai dengan perencanaan, kontrak, gambar, volume, dan spesifikasi,” katanya.
Lanjut Yanto,” kita menilai bahwa manfaat pembangunan irigasi ini sangat besar, kenapa demikian ,karena bisa membuka jalur air untuk lahan pertanian serta mengkokohkan swasembada ketahanan pangan nasional,” tuturnya.
Program tersebut juga sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang disalurkan melalui Kementerian Pertanian. Dukungan pusat diharapkan Yanto bisa berlanjut untuk membangun irigasi maupun jalan usaha tani(JUT) tahun depan.
“Dengan infrastruktur memadai, petani lebih mudah memproduksi hasil Pertanian yang optimal.Semoga Kabupaten Rejang Lebong tetap menjadi lumbung padi seprovinsi Bengkulu,” Tambahnya.
Masih Yanto menegaskan kepada kelompok- Kelompok penerima program ini harus benar benar melaksanakan dengan baik. Serta harus mengejar mutu dan kualitas dari pada kepentingan pribadi.
Ia menekankan pembangunan irigasi dijalankan dengan baik, agar memberi manfaat langsung bagi petani.
“Hati-Hati …..!!! Jangan sampai melenceng dari teknis perencanaan dan kontrak.Kami mengawasi pekerjaan yg di lakukan kelompok yg harus sesuai RAB serta gambar dan kontrak. Harapan kami meminta agar kelompok-kelompok harus saling berkoordinasi apabila ada kendala saat pengerjaan dilapangan, Jangan sampai tidak sesuai teknis saat pengerjaannya.karena pembangunan Oplah ini untuk menunjang peningkatan hasil panen dan kesejahteraan petani,” tutupnya. (A)































