Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Amanatun(IMAN) Kupang,Garvasius Missa. mengecam keras tindakan tidak profesional yang terjadi di Puskesmas Nunkolo. Pada hari ini, seorang pasien yang merupakan masyarakat biasa, mengalami sakit perut hebat ,bukan sakit perut biasa namun tidak mendapatkan pelayanan yang layak dari petugas puskesmas.
Kronologi kejadian ini Bermula Ketika pasien melarikan diri ke puskesmas sekitar Jam/pukul jam 3 sore, ketika pasien bersama anak nya ke puskesmas. Namun, tidak ada satu pun petugas yang berada di tempat.
Dengan demikian berlangsungnya waktu yang diperoleh pasien, Sejumlah Petugas medis yang hendak lewat, Kurang lebih satu (1)_tiga (3) Orang .Anaknya harus berulang kali memanggil dan mencari petugas, bahkan harus mondar-mandir ke rumah dinas mereka. Setiap kali anak pasien meminta tolong, jawaban yang keluarga dapatkan hanyalah “sabar, kami akan telepon petugas yang piket hari ini”.
Setelah menunggu hampir 2 jam tanpa ada petugas yang datang, pasien semakin kesakitan dan meminta untuk pulang. Anak nya mencoba untuk tetap sabar dan menunggu, namun tidak ada perubahan. Bahkan, ketika ada perawat yang lewat dan anaknya meminta tolong untuk melayani ibu nya,namun dia hanya mengangguk dan masuk ke rumah dinas tanpa memberikan bantuan.
Baru pad sekitar puku 15:20, setelah menunggu selama lebih dari 2 jam, petugas puskesmas datang. Namun, ketika anak nya meminta untuk melayani ibu nya, petugas tersebut mengatakan bahwa dia bukan tenaga medis dan tidak bisa melayani pasien. Ini adalah tindakan yang sangat profesional dan tidak manusiawi. Ungkat Gervas
Saya atas nama (GERVASIUS MISSA) selaku ketua umum IMAN Kupang.mengecam keras tindakan ini. Kami menuntut kadis Kesehatan yang membawahi puskesmas untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap petugas yang tidak bertanggung jawab ini .
Pelayanan kesehatan adalah hak dasar masyarakat, dan tidak ada alasan untuk membiarkan pasien menunggu tanpa pelayanan yang layak /Tegasnya
Saya berharap agar pihak puskesmas dapat memperbaiki sistem pelayanan ini secepatnya dan memastikan bahwa pasien mendapatkan pelayanan yang profesional dan manusiawi. Saya juga berharap agar masyarakat dapat lebih sadari akan hak-hak mereka sebagai pasien dan tidak ragu untuk menyuarakan pendapat mereka jika merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.























