Warta Indonesia | Palembang – Pengurus Provinsi Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Sumatera Selatan, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) guna pemantapan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Tahun 2021 di Kabupaten OKU Raya. Sabtu (21/08/2021). Rapat tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua GABSI Sumsel Herry Zaman, SE.Ak. Rapat kordinasi ini diikuti secara daring oleh 10 pengurus Gabungan Bridge kabupaten/kota sesumatera selatan.
Herry Zaman Selaku ketua Gabsi Sumsel, sangat mengapresiasi kegiatan virtual yang dilaksanakan. dalam menyatukan langkah bersama antara pengurus pronvinsi dan daerah di tengah pandemi. Walau tidak dapat bertatap muka dengan virtual meeting artinya komunikasi tetap berjalan dengan baik. Rakor virtual ini, tentu saja dapat menjadi tempat kita bertukar pikiran antar pengurus untuk menghasilkan keputusan yang baik untuk kemajuan olahraga Bridge kedepan.
Lebih lanjut pria berkaca mata ini memaparkan, Pengprov Gabsi Sumsel pada prinsipnya mendukung penuh pelaksanaan PORPROV November mendatang, sebagai ajang pembinaan dengan membatasi peserta dan Atlit dibawah umur 21 tahun atau kelahiran 1 Januari 2020 ke atas.
Persiapan pelaksanaan, seperti nomor pertandingan, peralatan pertandingan, panitia pertandingan dan teknis pelaksanaan telah kami persiapkan. Kendala yang mungkin muncul termasuk masalah dana tidak menjadi kendala yang berarti, Technical Delegates dan Perwakilan Pengcab gabsi yang mengikuti porprov serta tuan rumah yang intinya mereka siap mensupport.
Adapun kabupaten kota yang siap mengikuti Porprov di OKU Raya adalah 10 kab kota yaitu, Palembang, Muba Lubuk Linggau, Oku Induk, Oku Timur Prabumulih, Pali, Musi Rawas, Banyuasin, Pagaralam. Dengan mempertandingkan Delapan nomor yaitu, Tim Putra, Tim Putri, Pasangan Putra, Pasangan Putri, Tim Mix, Pasangan Mix, Tim putra, Pasangan putra
“ Saya berpesan kepada pengurus Gabungan Bridge Kabupaten kota agar senantiasa menjaga kekompakan pengurus dan atlet sehingga melahirkan strategi dalam berlatih dan bertanding bagi kemajuan Atlet agar membentuk kemampuan dengan standar internasional” Pungkasnya. ( Santo )
