JEMBER, Wartawan.in – Gelaran Kampung Jadul di Desa Keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, kembali menghadirkan suasana tempo dulu yang penuh nostalgia. Tahun ini, acara semakin semarak dengan gebyar kebudayaan Jawa, menampilkan pagelaran wayang kulit, tarian tradisional Jawa Timur Tari Remo, serta gamelan Jawa sebagai pengiring utama (18/08/2025)
Wayang kulit yang dimainkan oleh dalang lokal berhasil memukau penonton dengan cerita sarat pesan moral, diiringi alunan gamelan yang menambah kesyahduan malam. Denting saron, kendang, gong, dan bonang berpadu indah, mengingatkan masyarakat pada masa ketika gamelan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan budaya.
Tak kalah memikat, penampilan Tari Remo yang dibawakan oleh generasi muda dari Sanggar Taruna Budaya di bawah pembinaan Zuniar Wahyu Titandana juga mendapat sambutan meriah. Gerakan gagah, hentakan kaki yang dinamis, serta kostum penuh warna semakin hidup dengan iringan musik gamelan.
Menurut Zuniar Wahyu Titandana, yang aktif membina kesenian di Kabupaten Jember dan Lumajang, acara Kampung Jadul menjadi ruang penting untuk menghidupkan kembali kecintaan generasi muda pada budaya lokal.
“Kami ingin anak-anak di Jember dan Lumajang tidak hanya bisa menari atau menonton wayang, tetapi juga mengenal gamelan, memainkannya, dan memahami nilai luhur di baliknya. Budaya adalah identitas kita, dan tugas kita bersama untuk menjaganya,” ungkapnya.
Sulastri, pengunjung asal Lumajang, mengaku senang bisa menyaksikan langsung rangkaian kesenian tradisional di Kampung Jadul.
“Menonton wayang kulit di sini mengingatkan saya pada masa kecil, saat orang tua sering mengajak ke balai desa. Rasanya seperti pulang ke masa lalu,” tuturnya.
Dengan menghadirkan wayang kulit, Tari Remo, dan gamelan Jawa, Kampung Jadul bukan hanya ajang nostalgia, tetapi juga wadah edukasi budaya, agar warisan leluhur tetap hidup di tengah arus modernisasi (Lukman)