Editorial : Budi Darmawan
Kita lupa dalam perbedaan ada kesamaan seperti anggur merah dan air zamzam sejatinya adalah ciptaan tuhan.
Duka menyelimuti kawasan bencana Cengeng Cianjur Jawa Barat. Ratusan nyawa melayang, puluhan ribu rumah rusak bahkan menghilang.
Ucapan “Belasungkawa” disertai berdatangan dengan barang bantuan.
Ya jelas yang mengucapkan bela sungkawa tentu jelas identitasnya.
Identitas pengirim bantuan menjadi polemik dengan peristiwa penyobekan nama identitas tertentu pada jenis bantuan.
Alam bencana memang alam potensial. Momentumnya tak akan bisa di ulang ulang.
Seperti potensialnya angka kemiskinan menjadi bahan politik identitas yang tak kesudahan.
Dibalik duka bencana, dibalik angka kemiskinan, dibalik maraknya pengangguran disitu ada angka kalkulasi politik yang sudah menjadi rumus dunia intrik.
Kesolehan spiritual dalam penyaluran bantuan terkikis jaman kesolehan media sosial.
Seorang sahabat menanggapi dengan bijak, “Kita khusnudzon aja kang. Segala amal tergantung niat.
Kita lupa dalam perbedaan ada kesamaan seperti anggur merah dan air zamzam sejatinya adalah ciptaan tuhan.