Penulis : Ruscain DPN Barikade 98 dan Aktivis Ikatan Bankir Pancasila
Jakarta, Warta.In – Tercederanya Demokrasi di negeri ini pada aksi 11 april 2022 adalah sebuah cerminan demokrasi bangsa ini yang seharusnya dijaga dengan cara yg lebih beradab. Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang.
Aksi damai 11 april 2022 yang dilakukan oleh mahasiswa hari ini dicederai dengan aksi kekerasan dan brutal dengan penganiayaan terhadap dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando dalam aksi yang berujung ricuh di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4/2022) sore.
Penganiayaan kepada Ade Armando ini tindakan brutal sekali dan saya mengutuk keras. Apa pun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan, polisi harus segera menangkap pelaku apalagi informasi dari medsos yang cepat beredar. Harus kerja cepat polisi untuk mengusut kasus ini untuk membuat terang siapa pelaku penganiayaan serta motifnya mengeroyok Ade Armando.
Aksi damai mahasiswa telah dinodai oleh para provokator telah merusak dan mencederai demokrasi kita yang sudah berjalan cukup baik. Saya juga mengutuk keras atas perlakuan pemukulan terhadap para aparat kepolisian yang menjaga aksi mahasiswa tersebut padahal aparat kepolisian juga sudah menjaga aksi tersebut dgn cara-cara yg humanis.
Saya sangat menyesalkan aksi demonstrasi tersebut diwarnai oleh kekerasan dan saya juga mencurigai aksi tersebut di susupi oleh para kaum radikal (HTI dan jaringannya) yang selalu mencoba membuat kerusuhan terhadap bangsa ini apalagi bulan ini adalah bulan suci (ramadhan) harus dijaga kesuciannya.
Pesan saya belajarlah berdemokrasi yang baik dan beradab, kita boleh berbeda pendapat tapi bukan berarti harus saling menyakiti dengan kebencian. “Hal yang paling layak untuk dicintai adalah cinta itu sendiri dan hal yang paling layak dibenci adalah kebencian itu sendiri.”
Jakarta, 12 April 2022