26.1 C
Jakarta
Kamis, November 13, 2025

Wartawan Investigasi

Pencari Bukti Yang Tersembunyi

Kementerian Transmigrasi Gelar FGD Evaluasi Kawasan Transmigrasi di Rasau Jaya.

KUBU RAYA, WARTA IN – Kementerian Transmigrasi menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penilaian Kinerja Perkembangan Kawasan Transmigrasi Tahun 2025” di Kawasan Transmigrasi Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada 29–30 Oktober 2025, yang lalu.

Kegiatan ini menjadi wadah evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan kawasan transmigrasi sekaligus langkah memperkuat daya saing ekonomi masyarakat di wilayah transmigrasi.

FGD yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh petani dan tokoh masyarakat dari 28 desa kawasan transmigrasi yang tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Rasau Jaya, Sungai Raya, Teluk Pakedai, Kubu, dan Sungai Kakap.

Selain menghadirkan perwakilan masyarakat, kegiatan ini juga diinisiasi langsung oleh Kementerian Transmigrasi dan menghadirkan tim ahli dari IPB University sebagai mitra akademik dalam pelaksanaan evaluasi kawasan.

Kepala Bidang Penggerak Swadaya Masyarakat Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kubu Raya, Aliansyah, yang hadir mewakili pemerintah daerah, dalam sambutannya menekankan pentingnya pembangunan transmigrasi yang terintegrasi dengan potensi ekonomi lokal,” jelasnya.

“Program transmigrasi saat ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan lahan, tetapi juga pada penguatan ekonomi masyarakat. Kawasan Rasau Jaya memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujarnya.

Dalam sesi materi, pihak Kementerian Transmigrasi menjelaskan bahwa kegiatan penilaian ini merupakan bagian dari program nasional yang dilaksanakan di 15 kawasan transmigrasi prioritas dari Sabang hingga Merauke, termasuk di Kubu Raya.

“Rasau Jaya kini berada pada level berdaya saing dan menjadi salah satu kawasan dengan perkembangan signifikan. Evaluasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat transmigran,” disampaikan perwakilan Kementerian Transmigrasi.

Sementara itu, tim ahli IPB University memberikan arahan teknis mengenai mekanisme evaluasi kawasan transmigrasi dan pengisian kuesioner penilaian kinerja kawasan serta kawasan perkotaan baru (KPB).Kuesioner tersebut digunakan untuk menggambarkan kondisi pembangunan dan perkembangan ekonomi di wilayah transmigrasi Rasau Jaya.

Kegiatan ini juga melibatkan Tim Ekspedisi Patriot yang saat ini tengah bertugas di Rasau Jaya. Kolaborasi ini mencakup beberapa tim universitas, antara lain:

Tim IPB University yang terdiri atas dua kelompok, yaitu Tim Evaluasi Kawasan Transmigrasi dan Tim Rekomendasi Komoditas Unggulan;

Tim Universitas Indonesia (UI) yang mengkaji Kelembagaan Ekonomi Desa.

“Program Ekspedisi Patriot sendiri merupakan inisiatif kolaboratif antara Kementerian Transmigrasi dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia seperti IPB University, UI, UGM, ITB, Unpad, ITS, dan Undip, yang bertujuan menjajaki potensi dan tantangan kawasan transmigrasi dari berbagai sudut pandang akademik.

Dalam sesi diskusi, para peserta menyoroti sejumlah isu penting, mulai dari penyelesaian sengketa lahan, penguatan gotong royong, hingga kebutuhan rehabilitasi sarana pendidikan seperti SDN 39 di Kecamatan Kubu.

Beberapa peserta juga menyampaikan aspirasi untuk mengarahkan program transmigrasi agar lebih adaptif terhadap perkembangan lokal, termasuk melalui pendekatan 5T (Trans Tuntas, Trans Patriot, Trans Nusa, Trans Lokal, dan Trans Gotong Royong).

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap evaluasi kawasan transmigrasi tidak hanya menghasilkan rekomendasi teknokratis, tetapi juga mencerminkan suara dan kebutuhan masyarakat di lapangan, sehingga pembangunan kawasan transmigrasi benar-benar menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

Berita Terkait