INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

28.2 C
Jakarta
Sabtu, Mei 18, 2024

Kepala Desa Rambung Merah Diduga Arogan dan Intimidasi Mahasiswa 

Simalungun I Kepala Desa Rambung Merah Tumpal Sitorus diduga arogan dan lakukan intimidasi terhadap Mahasiswa pada saat menyampaikan aspirasi masyarakat kampung Jawa Huta V terkait dampak buruk dari PT.Mitra Beton (Obor). (Jumat,19/4/2024)

 

Hal itu dialami salah seorang Aktivis Mahasiswa Andry Napitupulu yang juga dikenal sebagai Sekretaris Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Pematang Siantar-Simalungun dan Wakil Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Cabang Pematang Siantar.

Kepada beberapa awak media, Andri Napitupulu menerangkan bahwa kepala desa Rambung Merah arogan dan terkesan mengintimidasi dirinya.

 

“Saya mantan orang pasaran dan sekarang jadi pangulu, kalau sama saya surat ini gak saya terima ini’, diam dulu kau, diam dulu kau! Kalau gak ada bapak-bapak ini udah kumaki – maki kau. Gak ada tuntutan mu ini yang benar,”  sebut Andri menirukan ucapan Tumpal Sitorus pangulu Nagori Rambung Merah yang terekam pada saat pertemuan penyampaian dialog terhadap PT. Mitra beton (obor).

Lebih lanjut, Andri mengecam tindakan kepala desa Rambung Merah itu, Dia juga berencana akan melakukan aksi unjuk rasa dan melaporkan kepala Desa Rambung Merah kepada BKD Simalungun, Bupati Simalungun dan Kemendagri.

“Saya mengecam tindakan Arogansi serta Intimidasi dari pada Bapak Pangulu Rambung Merah yang saya dapat. Tentunya saya tidak akan tinggal diam. Karena tindakan kepala desa sebagai pemerintah itu tidak menunjukkan sikap melayani terhadap masyarakat. Namun menunjukkan sikap arogansi kekuasaan di wilayah, sehingga saya menduga telah melanggar kode etik,”Ucap Andry Napitupulu.

 

Diterangkan Andri, Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2004 , UU No 6 tahun 2014, Permendagri No 66 Tahun 2017, kepala desa Rambung Merah telah melanggar kode etik.

 

“Seharusnya kepala desa bertugas sebagaimana fungsinya yaitu melayani masyarakatnya, bukan menjadi pahlawan untuk perusahaan obor yang diduga bahwa kepala desa tersebut mendapat setoran besar dari perusahaan tersebut,”ujar Andry.

 

Atas komitmen yang kita, tambah Andri, sudah melakukan pertemuan dengan beberapa warga kampung Jawa Huta V, Rambung Merah, yang resah atas perusahaan. Saya pastikan kita akan segera menggelar demonstrasi di PT. Obor, kantor pangulu dan diakhiri di Kantor Bupati sekaligus menyampaikan laporan atas tindakan Arogansi dan Intimidasi yang saya dapat dari kepala desa Rambung merah,”tutup Andry dengan geram.

Sayangnya, sampai berita ini diterbitkan, Kepala Desa Rambung Merah maupun PT Obor belum berhasil ditemui untuk dimintai tanggapannya.(TIM)

Editor:
Editor:
Menjadi Diri Sendiri
Latest news
Related news