Warta In | Palembang – Kesultanan Palembang Darussalam menggelar Diskusi Publik dengan tema Penanggulangan Pungli di Sektor Layanan Publik Kota Palembang, Senin (3/2) di ruang Parameswara Pemkot Palembang.
Hadir diantaranya Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, Sekretaris Satgas Saber Pungli Kemenko Polhukam, Irjen Pol. Dr. H. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si, R.M.Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Mas’ud Khan, Dato’ Pangeran Suryo Febri Irwansyah (Vebri Al Lintani), Dato’ Pangeran Suryo Kemas Ari Panji, Pangeran Yudo Heri Mastari, seniman Palembang seperti Ali Goik, , Fir Azwar, Marta Astra Winata, Genta, kerabat Kesultanan Palembang Darussalam Putri Ayu Niago Levi Budhiarty, Putri Ayu Sastro Isnayanti, Ketua Kopzip Ridlwan Setiawan, Ormas Pemuda Pancasila kota Palembang yang di Wakili oleh Ketua PAC Pemuda Pancasila SU 2 Palembang Susanto, SE.
Acara di buka oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Keuangan, Pendapatan, Hukum, dan HAM. , Edison.
Turut hadir perwakilan Inspektorat Kota Palembang, Fikrihami, SE. M., Ombusman Perwakilan Sumsel diwakili Prana Susiko, Pakar sosiologi perkotaan dari Unsri Prof. Dr. Ridho Taqwa, M.Si
Sekretaris Satgas Saber Pungli Kemenko Polhukam, Irjen Pol. Dr. H. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si menekankan pentingnya kepala daerah menghapus pungli didaerahnya.
“ Tentunya kalau kita lihat dari role model yang dibangun bapak Jonan di KAI tentunya nanti memodernisasi pelayanan pelayanan publik,”katanya.
Makna modernisme itu sendiri menurutnya pemikiran yang berbasis kepada sesuatu hal yang positip dan masuk logika plus dimasyarakat kuat didua sisi yaitu sisi spiritual dan sisi kebudayaan.
“Tinggal tugas kami di birokrat yang berbasis kepada ilmu pengetahuan itu bergandengan tangan untuk kemudian membangun pelayanan publik yang moderen,”moderen bukan hanya pasang CCTV , komputerisasi tapi juga mainset aktor di belakang komputer itu juga moderen, bahwa ini tuntutan zaman , katanya.
Dia melihat Palembang hanya sekadar bersaing dengan kota lainnya tetapi sebagai bangunan kolektif bangsa juga bersaing dengan bangsa-bangsa maju.
“Persaingan kita disitu bukan sekadar misalnya olahraga tapi birokrasi kita tertantang untuk mampu bersaing dengan birokrat-birokrat yang hebat didunia,”katanya.
Dan masyarat menurutnya harus mendukung harapan besar Presiden Prabowo yaitu cegah kebocoran, layani rakyat dengan baik , kewenangan , kedudukan dan posisi kita pada posisi pemerintahan di manapun sektornya kita persembahkan darma bakti semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat dan Negara dan harus di jadikan mainset.
“ Kepala daerah yang baru akan dilantik ini harus dimulai dari situ, kalau kita kolektif para pemimpin dari bupati sampai pemerintah pusat , saya kira kita punya harapan bagus menuju Indonesia Emas,”katanya.
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja melihat sektor pariwisata di Sumsel terutama kota Palembang cukup memprihatinkan karena masih banyak pungli-pungli yang disengaja dan tidak terasa oleh masyarakat.
“ Karena pungli-pungli itu mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para orang yang datang dan mengakibatkan sektor wisata dan budaya kita ini akan turun, karena itu kita menginginkan pungli-pungli tersebut bisa dihapuskan dan semua para pihak turut mensuport penghapuskan pungli yang ada di kota Palembang ini,”katanya.
Staf Ahli Wali Kota Bidang Keuangan, Pendapatan, Hukum, dan HAM. , Edison mendukung upaya pemberantasan pungli.
“ Dengan semangat gotong royong dan keseriusan kita , saya yakin segala virus pungli secara efektif dan dengan memberi contoh yang baik bagi masyarakat dapat diatasi, mari kita berkerja dengan integritas dan transparansi dan penuh tanggungjawab,”katanya.(*)