Wartain Banten | Pemerintahan | 11 Oktober 2025 — Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, menyampaikan komitmennya untuk mendorong wastra khas Banten agar semakin dikenal luas, termasuk di kancah internasional. Hal ini ia ungkapkan usai menghadiri Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2025 yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (10/10).
Menurut Tinawati, wastra Banten memiliki nilai budaya yang tinggi dan potensi besar untuk berkembang dalam industri fashion, khususnya di dunia modest fashion, modeling, dan peragaan busana. Ia menilai bahwa melalui pengembangan kreativitas dan kolaborasi dengan para desainer lokal, wastra Banten dapat menjadi identitas yang kuat di mata dunia.
“Kami tentu akan terus berkolaborasi dalam peningkatan potensi wastra di Provinsi Banten agar bisa dikenal lebih luas lagi,” ujarnya.
IN2MF adalah bagian dari ISEF ke-12, yang menampilkan 1.650 karya dari 214 desainer nasional dan 11 desainer internasional. 8 Oktober hingga 12 Oktober 2025 adalah tanggal kegiatan.
Lima desainer, termasuk dua desainer dari Provinsi Banten, Riana Kesuma dan Dewi Sambi, tampil di sesi peragaan busana ke-10.
Desainer sekaligus pemilik merek Batik Riana Kesuma berhasil menampilkan karya bertema kesederhanaan yang tetap menonjolkan keanggunan dalam delapan tampilan catwalk.
Karya batik Riana dianggap cocok untuk berbagai kesempatan, baik kasual maupun formal, berkat perpaduan motif klasik dan modern serta penggunaan bahan dan teknik batik berkualitas tinggi.
“Semoga ajang ini tidak berakhir sampai di sini, tetapi terus kita kembangkan, khususnya untuk Provinsi Banten,” papar Tinawati.
IN2MF 2025 menjadi salah satu ajang bergengsi di tingkat nasional yang mempertemukan berbagai pihak dari industri fashion muslim dan modest fashion, baik dari dalam maupun luar negeri. Keikutsertaan Banten dalam acara ini dinilai menjadi momentum penting untuk memperkenalkan keunikan dan kekayaan budaya lokal melalui wastra.(WartainBanten)
