Kendal 08 Maret 2025, Bupati kendal yang akrab dipanggil Mba Tika menghadiri khaul wali gembyang pagi ini dengan berbagai sejumlah acara.
Dan acara Khaul juga dihadiri oleh wakil bupati, Pj sekda agus dwi lestari,Kapolsek kendal iptu sonhaji SH , Kapten.Cba Sumardi, Takmir mushola KH Ubaidillah,Lurah Patukangan Agus Heri setyawan serta sejumlah pejabat lainnya. Turut hadir team Divisi Investigasi MAUNG Kendal
Wali Gembyang merupakan sosok kiai pejuang yang memperjuangkan Kabupaten Kendal. Beliau termasuk santri dari Sunan katong (kaliwungu). Beliau juga merupakan seorang ulama yang memiliki kelinuwihan.
Selain berjuang Wali Gembyang juga mensyiarkan ajaran Islam seperti yang dilakukan oleh para waliyullah.
Nah, sebelum berjuang di Kendal, rupanya Wali Gembyang telah terlebih dahulu mensyiarkan Islam di negara Cina. Cukup lama beliau hidup di
Cina. Di sana beliau dipanggil dengan nama Han Byan. Padahal nama asli Wali Gembyang adalah Hamzah. Dari nama aslinya bisa disimpulkan bahwa beliau berasal dari negara Arab yakni Hamzah. Sedangkan Gembyang merupakan nama panggilan yang semula Han Byan.Kemudian Beliaumasuk ke Jawa dan sempat melakukan pertemuan denganS Sunan Kalijogo di Demak. Setelah itu Beliau diutus untuk menuju Kendal dan mengembangkan ajarannya.
Sesampainya di Kendal Wali Gembyang benar-benar berjuang dan membantu mengembangkan Kabupaten Kendal dalam segala bidang. Sekitar tahun 1628 Masehi, dalam perjuangan serta syiarnya, Wali Gembyang memiliki ribuan santri yang ikut dalam ajaran Toreqot Satariyah.
Semasa hidupnya Wali Gembyang dikenal dengan sifatnya yang ramah, sederhana dans sopan. Namun dibalik itu semua beliau memiliki suatu kelinuwihan yang sungguh luar biasa.
Beliau dikenal dengan kesaktiannya saat berucap sumpah dalam beradu kebenaran..Karena apa yang diucapkan oleh Wali Gembyang atau ucapan orang lain yang beradu kebenaran, maka hal itulah yang bakal benar-benar terjadi, dalam bahasa Jawa sering disebut dengan “Mandi Ucape”.
Sebab dahulu pernah ada kejadian yang benar-benar membuat kaget. Ada sepasang suami istri yang sedang bertengkar datang ke makam Wali Gembyang. Sempat saya dengar mereka melakukan sumpah jika salah satu dari mereka akan menerima akibatnya jika berkata tidak benar. Tidak jauh melangkah dari makam sang suami langsung jatuh pingsan kemudian dibawa ke rumah juru kunci.
Setelah dibacakan berbagai macam doa, tiba-tiba sang suami tersadar dan langsung memeluk istrinya sambil mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Sejak itulah setiap peziarah yang baru sekali datang ke makam Wali Gembyang akan diberitahu agar tidak berbicara kotor dan mengucapkan sumpah di areal makam.
Acara ditutup dengan silaturachim dan HBH bersama bupati dan masyarakat.