Warta.in Medan – Relawan Blok Sumut (RBS) menilai sejumlah panelis yang dipakai KPU dalam debat publik calon Gubernur Sumatera Utara tidak netral. Blok Sumut merasa KPU mengabaikan akademisi dari kampus lain di Kota Medan.
“KPU Sumut jangan selalu memakai akademisi dari kampus yang itu itu saja. Masih banyak kampus lain yang akademisinya kredibel dan mempuni,” ungkap Wakil Sekretaris RBS Rahmat Ritonga di Medan, Minggu 10 November 2024.
Misal, kata Rahmat, akademisi dari HKBP Nommensen Medan, Universitas Kristen Indonesia (Unika) Medan, UISU, UMN, dan lainnya.
“Jangan asik USU, UMSU, UINSU saja akadenisinya yang dipakai jadi panelis debat publik Pilgubsu. Sudah 2 kali debat publik dilakukan, tetapi tidak ada akademisi dari HKBP Nommesen dan Unika yang jadi panelis,” kata Rahmat.
Komisioner KPU Sumut harus netral memilih orang orang yang dipakai jadi panelis. Blok Sumut melihat sejumlah panelis yang dipakai 2 kali debat publik oleh KPU dari kampus yang rektornya dari kelompok salah satu calon Gubernur Sumut.
“Wajar kami menyampaikan ini, analisis kami ke arah situ. KPU harus objektif memilih dan memakai akademisi menjadi panelis. Jelas kami curiga dengan KPU Sumut,” tegas Rahmat.
Rahmat Ritonga pun berharap KPU Sumut bersikap netral dan tidak bisa diintervensi oleh pihak mana pun.
“KPU Sumut sebagai wasit harus netral memakai panelis untuk debat publik ke 3 nanti 16 November 2024 di Hotel JW Marriot Medan. Jangan paneslisnya dari kampus yang itu itu saja yang kami rasa menjadi pendukung salah satu calon Gubernur Sumatera Utara,” tandasnya. (RP)