WARTA.IN, BANDUNG || Gabungan ormas Koalisi Rakyat Bersatu Jawa Barat (KRB) menolak pengajian Ustadz Khalid Basalamah di Masjid Al Jabar, kota Bandung, Jawa Barat, dalam release diterima redaksi Kamis (16/03/2023).
Dasar penolakan pengajian Ustadz Khalid Basalamah yang rencanya akan dilaksanakan pada acara Gazwah Weekend Festival tanggal 18 bulan ini, adalah ceramah Khalid Basalamah dianggap provokatif. Seperti yang disampaikan kordinator KRB Jabar, Yan Rizal.
Pernyataan sikap penolakan KRB tersebut merupakan hasil dari diskusi dan kesepakatan para pimpinan ormas yang hadir dalam rapat konsolidasi yang diselenggaran pada hari Rabu kemaren.
Dalam pernyataan sikap penolakan itu disebutkan, KRB yang merupakan bagian dari masyarakat Jabar menolak kehadiran Khalid Basalamah untuk ceramah di Masjid Al Jabar yang merupakan milik pemerintah dengan empat alasan.
Pertama, Khalid Basalamah dianggap sebagai tokoh atau da’i wahabi di Indonesia. Kedua, ceramah Khalid Basalamah bersifat provokatif dan menyinggung kelompok lain dengan membid’ah bid’ahkan amalan kelompok tersebut.
Ketiga, ceramah Khalid Basalamah cenderung menimbulkan ujaran kebencian dan dapat memecah belah kerukunan umat dan NKRI. Keempat, isi ceramah Khalid Basalamah dianggap tidak sesuai dengan tradisi, ada istiadat dan budaya masyarakat Indonesia dan kerap menimbulkan keresahan.
Terlebih sebelumnya ada materi ceramah Khalid Basalamah yang anti sama kebudayaan asli lndonesia wayang, yang sempat dipersoalkan oleh organisasi para dalang lndonesia. Belum lagi ceramahnya yang menyarankan tidak usah mengikuti menyanyikan lagu kebangsaan lndonesia Raya.
“Pada dasarnya kami bukan anti pengajian, tabligh maupun dakwah yang diselenggarakan oleh siapa pun, kapan pun dan dimana pun. Namun kami sangat berkeberatan keras atas dakwah Dr Khalid Basalamah yang menimbulkan keresahan masyarakat,” demikian disampaikan Yan Rizal yang merupakan ketua Gerakan Pemuda Marhaenis Jabar mengakhiri pernyataannya.