Jakarta Utara, Papanggo, warta.in – Tumpukan sampah yang menjulang tinggi di Waduk Cincin, Kecamatan Tanjung Priok, bukan sekadar pemandangan yang tidak sedap dipandang mata, tetapi juga menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan dan kenyamanan warga. Rabu (19/2/2025).
Bau busuk yang sangat menyengat sampai ke area PT Himalaya Abadi, sebuah perusahaan yang terletak di dekat lokasi pembuangan sampah sementara ini, mengganggu aktivitas para karyawan.
Darwis, seorang karyawan di perusahaan tersebut, mengungkapkan, “Aroma tak sedap itu sampai ke belakang gudang. Banyak rekan kerja saya yang mengalami mual, pusing, dan sakit tenggorokan. Produktivitas kerja pun terganggu.
” Darwis berharap pemerintah segera mengambil tindakan, termasuk memindahkan lokasi pembuangan sampah sekitar 50 meter ke belakang untuk mengurangi dampak bau.” tandasnya.
Masalah ini tak hanya berdampak pada kesehatan. Truk-truk sampah yang parkir di pinggir jalan karena kesulitan membuang sampah menimbulkan kemacetan dan menyulitkan akses masuk tol, menambah beban bagi warga sekitar.
Seorang supir truk sampah yang enggan disebutkan namanya menjelaskan krisis ini lebih dalam lagi. Ia mengatakan, volume sampah yang terus meningkat dipadukan dengan jumlah armada pengangkut yang terbatas menjadi penyebab utama masalah ini. Dari 11 armada, 3 unit sedang dalam kondisi tidak beroperasi karena rusak.
“Sehari seharusnya kami mengangkut sampah dari 15 armada tetapi kenyataannya hanya 8 armada. Akibatnya, ada 7 armada yang menjadi tabungan sehingga terus menumpuk,” tuturnya.
Situasi diperparah dengan keterbatasan ritase pengangkutan, hanya satu ritase per hari, meskipun permintaan untuk dua ritase telah diajukan. Bahkan, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang pun seringkali terjadi kendala.
Leo Tantino, Kasatpel DLH Kecamatan Tanjung Priok, mengakui kompleksitas masalah ini.
Ia menyatakan, volume sampah yang sangat besar dihadapkan pada kekurangan armada.
“Jumlah sampah yang kami tangani sangat banyak, tetapi armada kami terbatas,” jelasnya.
Ia berencana melakukan operasi pengangkutan sampah secara intensif dan sedang melakukan evaluasi serta penambahan armada. Namun, ketika dihubungi via telepon Selasa (18/2/2025), ia menolak diwawancarai lebih lanjut, dengan alasan, “Tidak perlu diwawancarai, untuk apa juga diberitakan?”
Meski demikian, ia menegaskan komitmennya untuk menangani masalah ini dengan armada yang ada (6-8 unit) dan meminta bantuan kecamatan dan Sudin jika diperlukan.