WARTA MEDAN- Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Pengelolaan Data Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Sumatera Utara melaksanakan kegiatan Seminar Pandupreneur pada 29-30 Oktober 2022, di Balai Besar Guru Penggerak, Medan. Ketua Panitia Pelaksana Drs. Sanggam Hutagalung melaporkan setidaknya 53 peserta dari 18 kwartir cabang di lingkungan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara menjadi peserta kegiatan.
Mengusung tema Menuju Kwartir yang Lebih Unggul dan Mandiri, peserta diharapkan dapat membagikan pengetahuan yang diperoleh sekembalinya pulang ke kwartir cabang masing-masing. Lebih jauh diharapkan pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi kebijakan kwartir cabang untuk mendorong pramuka dalam berwirausaha.
Ketua Kwarda Sumatera Utara Nurdin Lubis dalam sambutannya menyebutkan jika upaya pembentukan kwartir yang mandiri telah ditetapkan sebagai prioritas Gerakan Pramuka. Salah satu wujud dalam membentuk kwartir yang mandiri dengan memunculkan wirausaha sebagai badan usaha untuk menambah pemasukan kwartir.
“Seperti diketahui, Gerakan Pramuka Kwartir Nasional telah menetapkan arah kebijakan organisasi periode 2018-2023 serta menetapkan Dasa Karya sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Pada poin kedepan, disebutkan pramuka untuk berwirausaha. Hal ini harus kita implementasikan secara berjenjang disetiap level kwartir, mulai ranting hingga nasional,” sebutnya.
Ia juga mengapresiasi kegiatan ini dikarenakan sebelumnya belum ada istilah Pandupreneur. Meski sejak peleburan seluruh organisasi kepanduan istilah pandu mulai jarang digunakan, namun sejatinya pramuka merupakan pandu sesuai amanat pada lirik lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Selain itu ia juga mendorong agar pramuka tidak takut dalam membuka usaha sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan. Terlebih perkembangan teknologi dan digital saat ini membuka jalan baru bagi pramuka untuk membuka peluang dalam wirausaha.
“Menjadi wirausahawan itu membutuhkan sifat yang tangguh, pantang menyerah, kreatif, serta inovatif. Seluruh aspek tersebut sebenarnya sudah sejak lama kita pelajari di Gerakan Pramuka, sehingga tidak ada alasan bagi kita tidak berani mengambil langkah dalam berwirausaha,” tambahnya.
Seminar Pandupreneur juga menghadirkan narasumber handal yang berasal dari berbagai latar belakang. Dari pihak pemerintahan, hadir mewakili Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara, Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Sumber Daya Alam Tarsudi, SP., M.Si dengan memaparkan materi terkait Manajemen Sumber Daya Kemandirian Usaha untuk Gerakan Pramuka.
Hadir pula menjadi narasumber mewakili unsur pelaku bisnis Direktur Utama Medan Focal Point yang juga sebagai Ketua BPC HIPMI Kota Medan H. Palacheta Subies Subianto, BA., M.Sc. dengan materi Enterpreneurship. Dihadirkan juga narasumber mewakili anggota pramuka yang menggeluti bidang usaha wisata H. Syarifuddin Siba, SH., M.Hum dengan materi Pandupreneur sebagai upaya Pramuka menjadi penggerak usaha berbasis kearifan lokal. Seminar dipandu Dr. Restu Utama Pencawan, SH., M.Pd sebagai moderator.
Seminar ini memunculkan sedikitnya tiga rekomendasi, yakni pertama bonus demografi sebagai potensi daerah Sumatera Utara harus di manajemen dengan baik. Kedua, Pramuka harus berani berwirausaha, serta ketiga mengusulkan program One Kwarran (Kwartir Ranting) One Produk. Ketiga rekomendasi ini diharapkan dapat diimpelementasikan lebih lanjut melalui kebijakan pada kwartir.
Hadir mengikuti kegiatan Kapuslitbang Poldata Kwardasu Drs. Daudsyah Munthe, MM, Wakil Ketua Humas Informatika H. Elyuzar Siregar, SH, M.Hum, Wakil Ketua Aset dan Usaha Drs. Nasrun Husin Lubis, Sekretaris Kwarda Sumatera Utara Dr. Abd Rajab Pasaribu, MM, Andalan Bidang Bela Negara Supriadi, Kepala Sekretariat Kwarda Sumatera Syamsul Nasution, serta Ketua Dewan Kerja Daerah Kwarda Sumatera Mufida Aulia.(su16)