Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep,berkomitmen untuk membangun kesadaran masyarakat ,hal itu terbukti dengan kembali dilakukannya kegiatan pembinaan intensif terhadap 109 kader Saka Bakti Husada (SBH) yang digelar pada 28–31 Juli 2025 di Aula Kemenag Sumenep.
Kali ini fokus pembinaan diarahkan pada enam krida utama SBH, Bina Lingkungan Sehat, Bina Keluarga Sehat, Penanggulangan Penyakit, Bina Gizi, Obat, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Para peserta juga mendapatkan materi menyeluruh, termasuk pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) oleh dr. Wahyu Hidayat (RSUD dr. H. Moh. Anwar), pelatihan tanggap bencana oleh BPBD Sumenep, serta edukasi lingkungan sehat oleh Ahmad Nawakil, SKM.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasah, M.Kes, mengatakan bahwa keberadaan SBH bukanlah sekadar organisasi pelengkap dalam kepramukaan, tetapi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, sadar, dan tangguh.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis Dinkes Sumenep untuk memperkuat peran generasi muda dalam mendukung transformasi layanan kesehatan berbasis promotif dan preventif,” Kata drg. Ellya Fardasah, M.Kes,Jumat(01/07/25).
“Jadi pembinaan SBH ini, merupakan wujud komitmen kami dalam mempersiapkan generasi muda yang akan menjadi agen perubahan di bidang kesehatan,”ungkapnya.
Ellya juga mengatakan ,dengan peran kader SBH yang aktif, diharapkan transformasi kesadaran masyarakat terhadap kesehatan akan berjalan lebih cepat dan merata.
“PR kita bukan hanya di infrastruktur kesehatan, tetapi bagaimana membangun kesadaran kolektif,nah disinilah kader SBH punya peran penting,” ujarnya.
“Kami akan terus bergerak, menyentuh lapisan masyarakat, dan akan terus menyiapkan kader-kader masa depan demi terwujudnya Sumenep yang sehat, mandiri, dan sejahtera,” tegas Ellya.
Disinggung terkait harapan publik agar kegiatan tidak berhenti di ruang aula, drg. Ellya menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah lanjut berupa kegiatan komunitas kader SBH di sekolah, desa, dan lingkungan masing-masing.
“Kita sedang merancang model pendampingan berkelanjutan agar kader SBH benar-benar bisa bergerak, bukan hanya sekadar simbolik,” terangnya.
“Kader SBH harus hadir sebagai wajah muda yang cerdas, peduli, dan siap berperan aktif di tengah masyarakat. Mereka adalah aset sosial jangka panjang untuk Sumenep yang lebih sehat,” Pungkasnya.(hrs)
Wartawan Investigasi
Pencari Bukti Yang Tersembunyi
Lakukan Pembinaan Terhadap Kader SBH,Kadinkes Sumenep;”Mereka adalah Aset Sosial Jangka Panjang”
