INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

28 C
Jakarta
Jumat, April 19, 2024

Legenda Bebaloq Demung diabadikan Jadi Pantai Buaya Putih Meninting.

Agus Haryanto,( tengah ) Pembina  KMPS  Meninting didampingi para pengurus.

Meninting Lobar-
Sebuah pemandangan Pantai asiri dengan kesejukan angin yang menerpa, membuat dedaunan pohon waru bergoyang manja dalam irama deburan ombak yang menghempas. Sementara langit berwarna merah jingga diufuk barat menandakan mentari sebentar lagi kan tenggelam menyambut sang malam.

Lukisan alam Itulah yang merupakan gambaran dari pantai buaya putih yang sudah di soft launching 8 Juli kemarin.

Nama pantai Buaya Putih ini diambil dari cerita legenda masyarakat sekitar Sungai Meninting yang menceritakan adanya seekor buaya putih. Atau dalam bahasa sasak disebut Bebaloq Puteq ( Bebaloq = Buaya dan Puteq= Putih Red).

 

Yang oleh masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan Bebaluq Demung. Konon buaya putih ini ukurannya lebih kecil dari buaya biasa. Namun, walaupun buaya ini kecil tapi sangat ditakuti oleh buaya buaya besar lainnya yang hendak memasuki muara sungai meninting .

Sebab bebaloq demung tak akan segan menyerang lawan lawanya yang hendak merusak ketenangan seputar muara sungai meninting.
Demikian Bebaloq Demung Menjaga dan mempertahankan wilayahnya dari segala ancaman yang akan merusak.

Kemudian dari legenda masyarakat itulah Agus Haryanto menginisiasi satu gagasan untuk menjaga kelestarian dan kebersihan muara sungai meninting dan kawasan pantainya.

Selanjutnya Agus Haryanto mengumpulkan masyarakat dan membentuk komunitas dengan nama KMPS ( Komunitas Masyarakat Peduli Sungai).

” Tujuan sebenarnya adalah bagaimana menjaga kebersihan pantai menjaga kebersihan, merawatnya untuk membuat pantai yang indah dan bersih,,” ujarnya ketika ditemui wartawan Jumat petang di Pantai Buaya Putih Meninting Batulayar Lombok Barat NTB.

Menurut Agus, wacana membuat suatu tempat wisata yang ramah buat anak bersama keluarga sudah lama direncanakan.
Dan saat inilah terealisasi dengan nama buaya putih diangkat menjadi nama tempat rekreasi wisata
yang letaknya kurang lebih 10 menit dari Kota Mataram.

Wisata ramah anak dan keluarga ini, ujarnya, dikonsep untuk memberi edukasi kepada masyarakat seperti edukasi kearifan lokal dari sisi kebersihan dan pemberdayaan ekonomi.

Dari disi edukasi kesehatan dia mencontohkan agar masyarakat rajin menyapu kawasan pantai agar bersih dan indah sehingga wisatawan banyak yang akan datang.
Dari sisi pemberdayaan ekonomi nelayan. KMPS mengelola paket kuliner murah dengan membeli aneka jenis ikan segar hasil tangkapan nelayan setempat.

Demikian pula sampan dan perahu nelayan yang tadinya di parkir sembarangan di pantai. Kini tertata rapi sehingga tidak nampak semerawut seperti sedia kala.

Apalagi dibanding dengan tempat wisata lainnya belum ada seperti pantai buaya putih.
“Disitu ada sungai yang bersih, ada pantai yang bersih dilengkapi sarana rekreasi bagi anak-anak dan keluarga dan brbas tampa adanya narkoba, tanpa alkohol sehingga kenyamanan keluarga dan anak-anak bisa menjadi sangat terjaga,” ulasnya.

Sementara sarana dan fasilitas olahraga dan bermain yang disediakan oleh pengelola Pantai Buaya Putih, adalah permainan anak tradisional seperti permainan enggrang, layangan, fasilitas camping ground dan Out bound olahraga air seperti Cano ( sampan dayung kecil terbuat dari fiberglass).

Sekitar Agustus mendatang, pengelola Pantai Buaya Putih akan mengadakan Festival Bau Keke yang akan diikuti oleh segenap pengunjung pantai wisata rekreasi Buaya Putih.

“Karenanya kami mengharap dukungan masyarakat dengan berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan pantai. Dan kepada pemerintah supaya membantu dalam hal promosi. BUMN agar mensuport kami dengan dukungan CSR ( Corporate Social Responsibility). Agar destinasi wisata rekreasi baru ini bisa maju seperti destinasi wisata lainnya,” jelas Agus mengakhiri (sr)

Latest news
Related news