INDONESIAN JOURNALIST WRITE THE TRUTH

28 C
Jakarta
Jumat, April 19, 2024

Luar Biasa, Peringkat Ke Lima di Jawa Barat Kabupaten Sukabumi Siaga TBC

Sukabumi, Warta.in || Kabupaten Sukabumi rawan Penyakit Tuberkulosis (TBC). Ada beberapa penyebab yang perlu diwaspadai. Hal ini disampaikan beberapa petugas kesehatan saat dihubungi wartawan.

Gerakan Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TB) Tahun 2030 yang dicanangkan presiden Joko Widodo, seyogianya membuat seluruh daerah di Indonesia, berkonsentrasi untuk menyatakan perang terhadap Tuberkulosis di wilayahnya masing-masing, termasuk di Kabupaten Sukabumi.

Entah apa yang menjadikendala sehingga faktanya kasus TBC di Kabupaten Sukabumi masih tinggi.

Staf IU Penabulu Kabupaten Sukabumi Omay Komarudin

Meski belum bisa terdeteksi secara menyeluruh, tapi seperti disampaikan staf IU Penabulu Kabupaten Sukabumi, Omay Komarudin, puluhan kadernya yang tersebar di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sukabumi, setiap bulannya mendulang data warga Kabupaten Sukabumi yang ternotifikasi Tuberkulosis (TB).

“Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit Tuberkulosis atau TB, belum adanya rumahsakit khusus TB, menjadi bagian dari penyebab Kabupaten Sukabumi Rawan Tuberkulosis ( TB)”, kata Omay saat dihubungi melalui sambungan selluler, Minggu 14/08/2022.

Saat ini, Kabupaten Sukabumi menduduki posisi ke-5 tertinggi TB di Jawa Barat, dimana Jawa Barat sendiri merupakan provinsi penyumbang terbanyak angka Tuberkulosis atau TB di Indonesia.

Kepala PKM Cibolang Kecamatan Gunung Guruh Kabupaten Sukabumi, H. Nasihin, S.K.M

Kepala PKM Cibolang Kecamatan Gunung Guruh Kabupaten Sukabumi, H. Nasihin, S.K.M mengatakan kendala utama diwilayah kerjanya adalah alasan pasien TB yang diawasinya mengaku tidak sakit.
“Pasien yang drop out minum obat dengan alasan bosan, tidak nyaman dengan efek samping obat, merasa sudah sembuh,” kata Nasihin.
Sementara dari sisi lembaga layanan, Nasihin mengungkapkan, petugas PKM Sebagai garda terdepan, sudah siap dan terlatih untuk melayani klien TB.
Salah satu warga penyitas TB Nani Maryani, menceritakan pengalamannya. Menurutnya, kunci utama dari penyembuhan TB adalah kesadaran pasien untuk minum obat secara konsisten, didampingi Pengawas Minum Obat atau PMO dari pihak keluarga.
“Dan alhamdulillah sekarang sudah sembuh”, tambah nya.
Nasihin menegaskan kesadaran tersebut tentu saja akan tumbuh bila seseorang memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahaya penyakit Tuberkulosis atau TB, sehingga diperlukan kampanye dan publikasi secara masive terkait hal ini.
(Aab Abdul Malik)

Latest news
Related news