Warta.in- Rejang Lebong,Bengkulu
Program Oplah adalah singkatan dari Optimasi Lahan, yaitu program yang digagas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian, terutama lahan rawa yang belum dimanfaatkan secara optimal.Tujuan utama program ini adalah meningkatkan produksi dan produktivitas padi, serta mewujudkan swasembada pangan nasional.
Pekerjaan Pembangunan jaringan irigasi tersier saat ini yang ada di Rejang Lebong merupakan Program Oplah Tahun 2025 melalui Dinas Pertanian Rejang Lebong yang dikelola secara swakelola oleh kelompok tani yang ada di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yang pekerjaan nya saat ini hampir rampung.
Hermanto merupakan ketua Kelompok Tani Kejalo Desa Duku ulu yang mengelola irigasi tersier dari program Oplah, pembangunan irigasi tersebut panjangnya lebih kurang 75 meter dengan anggaran 80 juta.kelompok tani Kejalo juga berterima kasih dengan adanya program Oplah ini bisa siap mendukung swasembada pangan nasional.
“Saya dari kelompok tani Kejalo sangat berterima kasih dengan adanya Program Oplah ini,Saya berharap bisa mendukung swasembada pangan nasional,” ungkap Hermanto selaku ketua kelompok tani Kejalo Desa Duku Ulu saat diwawancarai dikediamannya,Kamis (30/10/2025).

Lanjut Hermanto menjelaskan, program Oplah ini merupakan salah satu bagian dari upaya meningkatkan ketersediaan air bagi lahan pertanian di Desa Duku Ulu. Pembangunan jaringan irigasi tersier ini sangat besar manfaatnya karena bisa membantu memperlancar air lahan petani Duku Ulu.
“Pentingnya manfaat setelah dibangun saluran irigasi untuk menjaga bangunan yang ada dan mendukung produktivitas pertanian,dan manfaat nya juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Hermanto.
masih hermanto berharap,pembangunan irigasi tersier bisa berlanjut tahun depan karena dapat memberikan manfaat nyata bagi petani dan bisa memajukan dan berdaya saing bagi petani yang ada di desa Duku Ulu.
“Tujuan lain Program Oplah ini salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian, terutama lahan-lahan yang sebelumnya kurang optimal,”.tutupnya.(A)































