Warta In | PALEMBANG – Ratusan massa dari forum masyarakat Kecamatan Gandus peduli jalan patah dan banjir geruduk Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), menuntut perbaikan Jalan Lettu Karim Kadir yang amblas selama bertahun-tahun.
Massa geram karena Pemprov Sumsel tak kunjung memperbaikinya. Padahal sudah bertahun-tahun dan bahkan sudah ada korban luka-luka seperti patah tangan akibat jalan rusak tersebut.
Aksi demo ini dipimpin oleh koordinator aksi :
1.Afrianto Tri Putra
2.Dian Hermansyah
3.Maradona
4.Ismail
Dan 14 Koordinator Lapangan.
“Imbas jalan amblas tersebut, sudah banyak korban ada yang tangannya patah, luka-luka, kendaraannya rusak karena melintas di jalan itu dan lain-lain,” kata Koordinator Aksi Afrianto, Senin (16/12/2024).
Menurutnya, begitu banyak upaya yang sudah dilakukan, baik laporan ataupun viral di media sosial maupun media masa.
Namun seakan-akan pemerintah menutup mata, padahal masalah ini sudah berjalan kurang lebih empat tahun.
“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi maka beberapa hari kedepan jalan akan ditutup. Maka dari itu dipastikan jalan tersebut tidak ada yang boleh lewat,” katanya.
Menurut Ismail Korak juga mengatakan Kepala Dinas PUBM TR kalau datang kelokasi hanya cak cek terus dan tidak serius untuk memperbaiki jalan tersebut dengan cara timban-timbun Baru koral terus dan sehingga jalan tersebut akan rubuh total,dan Kepala UPTD PUBM TR Kota Palembang Selalu dikatakan jalan tersebut kena bencana alam dan selalu di benari, padahal jalan tersebut dibenari pada tahun 2018 saat jalan tersebut Masih masuk aset kota Palembang.”ungkap nya”.
Berikut tuntutan aksi:
Meminta Pj Gubernur Sumsel mempercepat proses perbaikan Jalan Gandus yang patah.
Mendesak Pj Gubernur Sumsel memerintahkan Kadis PUBM-TR untuk melakukan perbaikan jalan tersebut
Pecat kepala Dinas PUBM-TR Sumsel dan UPTD Palembang PUBM TR Sumsel karena tidak bekerja maksimal.
Sementara itu Asisten II Pemprov Sumsel, Basyaruddin Akhmad mengatakan, permasalah jalan di Gandus tidak bisa sekedar ditimbun aggregat.
Apalagi kalau dicor, bisa patah dan sudah beberapa kali dilakukan perbaikan.
“Satu-satunya cara dengan membangun konstruksi jalan layang, dengan tiang-tiang untuk jalannya.
Untuk membuat itu butuh dana besar, maka di Januari 2025 proses tender dan di Maret sudah bisa jalan konstruksinya,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan konstruksi pembangunan itu sudah dianggarkan. Pembangunan jalan itu sepanjang 70 meter dengan lebar 6 meter. Nilai proyek yang dianggarkan Rp 7,5 miliar.
“Jadi untuk di Desember 2024 ini akan ditimbun dengan agregat terlebih dahulu supaya bisa dilalui. Mungkin mulai besok begerak di lapangan melakukan pemasangan supaya bertahan sampai akhir tahun,” katanya.(*)