Warta Indonesia | Palembang – Massa aksi yang tergabung dalam Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Forum Suara Mahasiswa, GMNI, Aliansi Kader Mahasiswa Muhammadiyah Palembang, dan lainnya kembali melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Provinsi Sumsel, di Simpang Lampu Merah Jalan POM IX, Senin (11/4/2022).
Massa aksi tidak bisa bergerak masuk ke gedung wakil rakyat karena terhalau kawat berduri yang dijaga aparat kepolisian.
Koordinator aksi (Korak) dari BEM Nusantara Daerah Sumsel M Ghozi menjelaskan pihaknya meminta para wakil rakyat dapat mendengarkan tuntutan massa memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun tuntutan massa aksi adalah mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menolak gagasan penundaan Pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden ; mendesak Presiden Jokowi menstabilkan bahan pokok ; mendesak Presiden Jokowi mengembalikan harga BBM ; mendesak Presiden Jokowi dapat mengembalikan PPN 10 persen serta mendesak Presiden Jokowi membatalkan pemindahan IKN.
Usai menyampaikan orasi, Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati langsung menemui massa aksi.
Dihadapan massa aksi, Anita mengklaim akan menyampaikan atau meneruskan tuntutan para mahasiswa dan aliansi BEM se-Sumsel ini ke pemerintah pusat.
Sebagai bentuk support, Anita menandatangani tuntutan yang disampaikan massa aksi.